Jadikan DIJ Tempat Tujuan Menikah
RADAR JOGJA Forum Taaruf Indonesia (FORTAIS) dorong Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) dikenal sebagai wedding destination. DIJ disebut memiliki berbagai potensi keindahan alam, budaya, dan kearifan lokal. Sehingga menjadi lokasi yang tepat untuk mengikat janji sakral pernikahan.
Ketua FORTAIS, Ryan Budi Nuryanto membenarkan lembaganya tengah menggalakkan wedding destination di DIJ. Terdorong oleh keanekaragaman budaya, wisata, dan kearifan lokal. Hal ini menurut Ryan pantas jadi sorotan dunia. Jadi ke DIJ bukan cuma berlibur, tapi juga bisa menikah, sebutnya diwawancarai usai menggelar nikah massal di Guwosari, Pajangan, Bantul kemarin (22/3).
Selain itu, Ryan membeberkan kemasan nikah massal yang dibaginya menjadi empat seri. Tajuk besar dari pernikahan massal ini adalah Antara Gunung Merapi dan Samudra. Seri pertama dilakukannya di Guwosari dengan mengusung mahar ingkung. Kuliner khas Bantul yang memiliki filosofi Jawa kuno manekung, yaitu memanjatkan doa kepada Allah. Dalam momen istimewa ini kami mengangkat wedding destination di bidang kuliner, paparnya.
Selanjutnya, Ryan berencana gelar nikah massal dalam goa di Gunungkidul. Disusul dengan menggelar nikah massal di Gunung Merapi. Terakhir, akan menggelar pernikahan di Pantai Selatan (Pansela). Untuk itu dibuka pendaftaran peserta yang bukan hanya dari warga DIJ saja, melainkan nasional dan internasional. Semua gratis, yang penting bersedia melangsungkan pernikahan di Jogja, tegasnya.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bantul, Didik Warsito mengapresiasi langkah Ryan. Diharapkan, gelaran serupa terus dilaksanakan. Dengan dilangsungkannya pernikahan di destinasi kuliner khas Bantul, juga akan berdampak positif, sebutnya.
Dijelaskan, terjadi perputaran roda ekonomi dalam gelaran pernikahan. Sebab pernikahan didukung oleh komponen lain seperti hidangan dan jasa pernikahan. Terlebih lokasinya yang berada di destinasi wisata, disebut dapat beri dampak yang lebih luas. Roda ekonomi masyarakat yang beranjak, bangkit dari terpaan pandemi Covid-19, tandasnya. (fat/bah)










