Panen Perdana Urban Farming Hidroponik Kelompok Pagertani Depok Maharaja

Panen Perdana Urban Farming Hidroponik Kelompok Pagertani Depok Maharaja

Nasional | republika | Senin, 21 Maret 2022 - 18:22
share

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Urban farming sudah menjadi tren bagi masyarakat perkotaan termasuk bagi warga Depok Maharaja, Kota Depok, Jawa Barat.

Masyarakat yang terhimpun dalam paguyuban gerakan bertani yang disingkat Pagertani melakukan panen sayuran hidroponik sebanyak 43,4 kg tediri dari 27,7 kg pok coy dan 15,7 kg kangkung, Sabtu (19 Maret 2022).

Lurah Rangkapan Jaya Zainur Achmad menyambut baik program seperti ini. Ia menegaskan virus positif berkebun ini harus ditularkan kepada masyarakat Depok.

Zainul mengapresiasi pembentukan kelompok tani Pagertani di lingkungan RW 12 Depok Maharaja. "Ini program bagus yang harus disebarkan ke seluruh Depok," kata Lurah Zainul saat panen bersama kelompok tani di Perumahan Depok Maharaja.

photo
Panen perdana hidroponik kelompok tani Depok Maharaja bersama Lurah Rangkepan Jaya Depok, Sabtu (19 Maret 2022). - (RW 12 Maharaja)

Pada kesempatan yang sama, Ketua RW 12 Depok Maharaja Kadarisman mengatakan bertani di perkotaan dengan memanfaatkan ruang yang terbatas dapat untuk memmberdayakan masyarakat, bahkan mempunyai nilai ekonomis

Niken Diningrum, ketua PKK RW 12 Depok Maharaja sekaligus ketua tim marketing Pagertani, mengatakan panen perdana kali ini terdiri dari sayuran pok coy, kangkung, slada, dan bayam yang semuanya laku terjual.

Untuk slada, kata dia, sementara tidak dijual namun dijadikan bonus kepada pembeli. Bayam disedekahkan kepada warga sekitar kebun sayur hidroponik. "Semoga ini membawa berkah untuk lingkungan," kata Niken.

Lokasi penanaman hidroponik Maharaja ini sebelumnya lahan yang kurang produktif. Kemudian oleh warga disulap menjadi kebun sayur yang produktif dan tertata untuk ketahanan pangan masyarakat.

photo
Panen perdana hidroponik kelompok tani Depok Maharaja bersama Lurah Rangkepan Jaya Depok, Sabtu (19 Maret 2022). - (RW 12 Maharaja)

Sementara itu, para pembeli produk sayuran hidroponik sepakat bahwa produk hidroponik itu lebih fresh, sehat, dan higienis dan mereka berkomitmen akan selalu membeli setiap kali panen.

Kelompok tani Pagertani Memilih hidroponik karena sistem ini lebih produktif, higienis, dan ada yang sangat penting yaitu mereka bertani tidak harus berlumuran dengan tanah.

Dengan memanfaatkan lahan fasos/fasum seluas 311 m2, telah dibangun 6 unit instalasi hidroponik yang dapat menampung 789 lubang tanam.

"Intinya kami akan mengubah sesuatu yang tadinya kurang bermanfaat menjadi sesuatu yang bermanfaat dan perlu dipertimbangkan, from nothing to something," kata Niken.

Topik Menarik