Trans Pakuan dalam Pengembangan

Trans Pakuan dalam Pengembangan

Nasional | koran-jakarta.com | Kamis, 17 Maret 2022 - 06:30
share

BOGOR - Pemerintah Kota Bogor menegaskan manajemen Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Trans Pakuan masih solid menjadi perusahaan dengan sistem pembiayaan bersama atau konsorsium bersama Koperasi Duta Jasa Angkutan Mandiri (Kojari).

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto saat ditanya soal rumor pengunduran diri Dirut Perumda Trans Pakuan Lies Permana Lestari dan Perusahaan PT. Eka Sari Lorena Transport dari konsorsium tersebut di Kota Bogor, Rabu (16/3), pun meluruskannya.

"Bu dirut masih bekerja sekarang, dirut masih fokus untuk BTS ya, jadi saya juga luruskan soal pengunduran diri dari Lorena, bukan, bukan mengundurkan diri," kata Bima Arya.

Wali Kota Bogor itu menjelaskan program buy the service (BTS) dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di daerahnya memiliki pentahapan.

Dalam proses perkembangan pengelolaan bus Biskita Trans Pakuan ini, kata Bima, pada tahap berikutnya Lorena memutuskan untuk tidak ambil bagian.

Pada pertengahan tahun 2022 Biskita Trans Pakuan diproyeksikan untuk penambahan bus dan koridor yang jumlah pastinya masih dalam perencanaan.

Biskita Trans Pakuan telah resmi mengaspal di Kota Bogor sejak 2 November 2021 sebanyak 49 yang menggantikan 147 angkutan kota (angkot) sesuai target pada akhir tahun 2021.

Saat ini, Biskita Trans Pakuan mengaspal di 4 koridor yakni di koridor 1 rute Terminal Bubulak - Yasmin - Warung Jambu - Baranangsiang / Cidangiang, koridor 2 rute Terminal Bubulak - Stasiun Bogor - KRB - Baranangsiang / Cidangiang - Ciawi, Koridor 5: Ciparigi - Stasiun Bogor, Koridor 6: Parung Banteng - Warung Jambu (melalui R3).

Ia mengaku masih berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait proyek BTS tersebut, yakni Dirut Perumda Trans Pakuan Lies Permana Lestari, Ketua Badan Pengawas Koperasi Duta Jasa Angkutan Mandiri (Kojari) Kota Bogor, Dewi Djani Tjandera dan Kepala Dinas Perhubungan Eko Prabowo. "Sampai kemarin saya masih koordinasi," ujarnya.

Keperluan Komersial

Sementara itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, akan menelaah permintaan 54 aset halte oleh Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Trans Pakuan untuk keperluan komersial dengan mempertimbangkan kemampuan pengelolaan ke depan.

Kepala Dinas Eko Prabowo saat diwawancarai usai rapat koordinasi bersama Wali Kota Bogor Bima Arya di Taman Heulang, Selasa, mengatakan terdapat beberapa hal yang perlu diyakinkan.

"Pengajuannya sudah, tapi masih kami telaah karena kita lihat dulu seberapa keperluannya, kemampuannya karena kan pengelolaan haltenya juga berpindah nanti ke Perumda Trans Pakuan," katanya.

Eko menyampaikan dengan pengalihan aset halte dari Dushub ke Perumda Trans Pakuan akan sekaligus memindahkan tanggung jawab pemeliharaan.

Kemudian, dari jumlah 54 halte perlu ada pemilahan mana yang strategis untuk dikelola berpotensi secara komersial.

Jangan sampai, kata Eko, status halte hanya akan membebani pemeliharaan kepada Perumda Trans Pakuan sementara perusahaan tersebut masih baru dan berorientasi pada bisnis yang berarti perlu mendapatkan untung. "Kami masih akan mempertimbangkannya," kata Eko.

Topik Menarik