Tingkatkan Kualitas Guru Di Kota Tarakan, Implementasi Kurikulum Merdeka Kian Diminati

Tingkatkan Kualitas Guru Di Kota Tarakan, Implementasi Kurikulum Merdeka Kian Diminati

Nasional | rm.id | Jum'at, 11 Maret 2022 - 14:18
share

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengulas implementasi Kurikulum Merdeka melalui dialog dengan 41 Calon Guru Penggerak (CGP) se-Kota Tarakan dan warga SDN 034 Kota Tarakan, dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Kalimantan Utara.

Nadiem bilang, Kurikulum Merdeka dan Aplikasi Merdeka Mengajar telah diluncurkan sebagai terobosan Merdeka Belajar Episode Kelima Belas.

Sekolah tidak akan dipaksa, namun diberikan opsi untuk memilih apakah menggunakan Kurikulum 2013 atau Kurikulum Darurat ataupun Kurikulum yang sudah disederhanakan dengan menggunakan fitur-fitur baru yang luar biasa itulah Kurikulum Merdeka.

Ia juga mengajak para guru agar kenal lebih jauh dengan Kurikulum Merdeka dan terus semangat meningkatkan kreativitas pembelajaran melalui materi-materi yang ada dalam platform tersebut.

"Saya mendorong para guru yang saya banggakan di seluruh Indonesia, termasuk Calon Guru Penggerak untuk segera mengunduh Platform Merdeka Mengajar," kata Menteri Nadiem, seperti keterangan yang diterima RM.id , Jumat (11/3).

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Anindito Aditomo yang mendampingi Menteri Nadiem menambahkan, implementasi Kurikulum Merdeka bukanlah pelatihan berjenjang dari atas.

"Banyaknya lapisan dari Kemendikbudristek, kemudian pemerintah daerah, lalu ke guru menyebabkan distorsi informasi," jelas Anindito.

Langkah konkret yang telah dilakukan dari Kemendikbudristek adalah menyediakan materi pembelajaran berkualitas yang dapat diunduh secara gratis melalui platform aplikasi Merdeka Mengajar.

"Tidak akan ada lagi distorsi informasi karena terlalu banyak perantara. Karena ibu dan bapak guru sekarang bisa mendapatkan informasi yang bermanfaat secara langsung melalui Platform Merdeka Mengajar, kapan pun dan di mana pun," tegas Anindito.

Ditambahkannya, peran guru adalah berpartisipasi aktif mengunduh dan menggunakan aplikasi Merdeka Mengajar untuk mendukung pembelajaran.

"Selain itu, kami mendorong adanya peran Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) untuk memfasilitasi terbentuknya kelompok belajar di antara guru untuk dapat saling berdiskusi dan memecahkan masalah bersama," terangnya.

Salah seorang peserta dialog, tak i guru bahasa Indonesia di SMAN 1 Tarakan, Ranti Jumiarni, turut membagikan kesan atas Kurikulum Merdeka.

"Setuju sekali bahwa melalui Kurikulum Merdeka, siswa dapat diberikan kebebasan belajar, guru diberikan kebebasan dalam mengajar, situasi pembelajaran jadi lebih menarik serta kreatif sehingga siswa tidak terbebani saat belajar," ujarnya. [DIR]

Topik Menarik