Ambil Sikap, Netflix Putuskan Ogah Siarkan Tayangan Propaganda Rusia

Ambil Sikap, Netflix Putuskan Ogah Siarkan Tayangan Propaganda Rusia

Nasional | jawapos | Jum'at, 4 Maret 2022 - 10:14
share

JawaPos.com Netflix menolak untuk mematuhi aturan siaran yang mengharuskan layanan tersebut memuat tayangan propaganda Rusia. Sikap tersebut diambil Netflix terkait konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina dimana Rusia melakukan melakukan serangan terlebih dahulu.

Mengingat situasi saat ini, kami tidak memiliki rencana untuk menambahkan saluran (propaganda) ini ke layanan kami, kata juru bicara Netflix kepada Vulture.

Sebelumnya, untuk bisa berbisnis di Rusia, Netflix memang diwajibkan oleh Roskomnadzor, badan pengatur yang mengawasi layanan audio-visual Rusia untuk menayangkan setidaknya 20 saluran propaganda free-to-air yang harus dibawa dalam berita, kategori olah raga, dan hiburan di platform Video on Demand (VoD) itu.

Salah satu saluran, misalnya, adalah Spas, stasiun yang dioperasikan oleh Gereja Ortodoks Rusia. Lainnya adalah Channel One, yang diketahui memiliki hubungan dekat dengan Kremlin.

Aturan tersebut, yang secara lokal disebut hukum Vitrina.TV, mulai berlaku 1 Maret. Bisnis internasional Netflix di Rusia relatif baru, setelah meluncurkan layanan lokal di negara tersebut kurang dari setahun yang lalu, dan tidak jelas apa yang akan terjadi selanjutnya untuk layanan di negara tersebut dengan sikap Netflix atas konflik Rusia-Ukraina.

Perkiraan saat ini menempatkan jumlah pelanggan Netflix Rusia kurang dari satu juta. Apa yang terjadi pada feedback pelanggan tersebut, apakah itu pemadaman atau penutupan bisnis Netflix di Rusia sepenuhnya masih harus ditunggu.

Di Amerika Serikat, Netflix membawakan judul-judul seperti Winter on Fire: Ukrainas Fight for Freedom, sebuah film dokumenter nominasi Academy Award tentang protes Euromaidan yang menyebabkan Revolusi Martabat Ukraina melawan hegemoni Rusia. Dan hebatnya, film ini juga tersedia di Netflix di Rusia saat ini.

Terkait dengan kewajiban Netflix di negara Beruang Merah itu, The Moscow Times mewartakan, daftar tersebut memang dibuat di akhir 2020 dan berlaku untuk layanan streaming online dengan lebih dari 100 ribu pengguna setiap harinya.

Aturan ini mengharuskan layanan untuk mematuhi hukum di Rusia. Layanan yang terdaftar juga harus menyediakan akses streaming 20 saluran televisi federal utama negara itu.

Tidak hanya wajib menawarkan siaran TV Rusia, mengutip Engadget, Netflix juga diminta mendirikan perusahaan Rusia. Selain itu, platform tersebut tidak diizinkan untuk mempromosikan ekstremisme, pembatasan yang telah diterapkan terhadap pendukung oposisi anti-Kremlin atau pemerintah Rusia.

Topik Menarik