Geliat Pariwisata Dorong Pertumbuhan Ekonomi

RADAR JOGJA Memasuki awal tahun 2022, pariwisata di Kota Jogja mulai menggeliat. Kunjungan wisatawan mulai bergeser, biasa bulan Januari musim low season kini memuncak mencapai 780 ribu orang. Ini turut mendorong pertumbuhan ekonomi.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Jogja Wahyu Hendratmoko mengatakan, jumlah 780 ribu wisatawan yang masuk dihitung dari jumlah tamu hotel dan dari kunjungan di destinasi wisata. Peningkatan kunjungan wisata pada awal tahun atau bulan Januari, menjadi tidak biasa.
Memang banyak keanehan, kunjungan yang memuncak di bulan Januari ini agak surprise bagi kami. Karena biasanya malah sepi (kunjungan wisatawan di bulan Januari, Red), kata Wahyu.
Ia menjelaskan tahun ini pihaknya sengaja bekerjasama dengan pihak ketiga untuk menghitung angka jumlah kunjungan, spending wisatawan, hingga length of stay atau lama tinggal wisatawan setiap bulannya yang semula hitungan year over year (yoy) atau dari tahun ke tahun. Ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana Dispar bisa bekerja efektif dan efisien dengan angka-angka itu.
Jadi, sistemnya kita ubah secara fundamental, supaya kita tahu apakah strateginya sudah on the track atau belum sih. Kalau tahunan kan terlalu lama untuk menyesuaikan perubahan strateginya. Dan menurut saya, ini tinggi sekali, ujarnya seraya menyebut angka yang diketahui baru jumlah kunjungan wisatawan.
Menurutnya, selama Januari ini pula informasi dari usaha jasa pariwisata khususnya sektor perhotelan okupansinya cukup tinggi. Yaitu antara 60-80 persen, bahkan ada yang mencapai 100 persen. Terutama yang tinggi hotel yang lokasinya di ring satu Malioboro, jelasnya.
Menurutnya, geliat pariwisata yang mulai tampak ini diklaim turut mendorong pertumbuhan ekonomi di Kota Jogja. Ini sudah positif tingkat pertumbuhan ekonominya. Dan itu menunjukkan sudah menggeliat, tinggal kita menjaga agar kasus positif Covid-19 tidak naik, tambahnya. (wia/laz)