Yayasan Pendidikan Astra Bentuk Komunitas Pembatik Cilik

Yayasan Pendidikan Astra Bentuk Komunitas Pembatik Cilik

Nasional | rm.id | Kamis, 24 Februari 2022 - 17:29
share

Yayasan Pendidikan Astra-Michael D. Ruslim (YPA-MDR) melakukan pembinaan pilar kecakapan hidup membatik untuk guru dan siswi di Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul dan Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta sejak 2007-2008.

Sesuai dengan program pemerintah daerah, kabupaten Gunungkidul dan Bantul yang menetapkan kegiatan membatik sebagai Muatan Lokal yang masuk ke dalam kurikulum sekolah, YPA-MDR menginisiasi komunitas pembatik cilik.

Harapan YPA-MDR adalah siswa tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga dapat terus mengasah kecakapan hidup serta kepercayaan diri yang dapat menjadi bekal bermanfaat untuk masa depan mereka dan warga sekitarnya, jelas Ketua Pengurus YPA-MDR Herawati Prasetyo dalam acara Virtual Media Visit Komunitas Pembatik Cilik Kecatamatan Gedangsari, Gunung Kidul (24/2).

Selain itu, lnajut dia pembentukan komunitas pembatik cilik ini dapat melestarikan batik yang merupakan salah satu identitas budaya Yogyakarta, dan juga dapat membantu potensi perkembangan industri pariwisata dan ekonomi kreatif.

Kegiatan membatik yang dilakukan oleh YPA-MDR di sekolah binaan, telah mendukung predikat Yogyakarta sebagai Kota Batik Dunia yang dinobatkan oleh Dewan Kerajinan Dunia (World Craft Council), salah satunya yaitu ketika Kecamatan Gedangsari terpilih menjadi salah satu destinasi perhelatan Jogja International Batik Biennale (JIBB) tahun 2018 lalu.

Pada acara dengan lingkup internasional tersebut, Presiden World Craft Council Dr. Ghada Hijjawi Qaddumi secara langsung mengunjungi salah satu sekolah binaan YPA-MDR yaitu SMKN 2 Gedangsari, yang dipilih menjadi salah satu perwakilan sekolah yang berhasil melestarikan budaya batik.

YPA-MDR didirikan dan dimiliki oleh PT Astra International Tbk pada 2009 sebagai pelaksana kontribusi sosial berkelanjutan bidang pendidikan. Dengan sasaran pembinaan sekolah di daerah prasejahtera atau 4T (Tertinggal, Terdepan, Terluar Dan Terdalam) di Indonesia.

Pola pembinaan yang dilakukan berdasarkan 4 pilar, yakni akademis, karakter, kecakapan hidup dan seni budaya. Selain itu, YPA-MDR juga memberikan bantuan berupa sarana prasarana penunjang kegiatan belajar mengajar sesuai Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditetapkan pemerintah. Hingga saat ini pembinaan sudah dilakukan kepada lebih dari 1.500 guru dan 23.800 siswa.

Program bantuan pendidikan YPA-MDR telah menyentuh 111 sekolah jenjang SD, SMP dan SMA/SMK sebagai konsep Sekolah Eskalator dan tersebar di 13 Kabupaten yang berada di Provinsi Lampung, Banten, Jawa Barat, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Tengah dan Nusa Tenggara Timur. [ MER ]

Topik Menarik