Polemik Wayang Mirip Ustaz Khalid Basalamah, Politikus Golkar Langsung Berikan Pembelaan

Polemik Wayang Mirip Ustaz Khalid Basalamah, Politikus Golkar Langsung Berikan Pembelaan

Nasional | wartaekonomi | Selasa, 22 Februari 2022 - 21:16
share

Anggota Komisi VI DPR RI Nusron Wahid, menganggap pagelaran wayang di Ponpes Gus Miftah yang memunculkan wayang mirip Ustaz Khalid Basalamah adalah sebuah hal yang biasa.

Karena itu, sejatinya tidak ada yang perlu diributkan dengan pentas wayang mirip Khalid Basalamah itu.

Sebaliknya, politikus Partai Golkar ini sependapat dengan Gus Miftah tentang hak dalam dalam membawakan cerita wayang yang dipentaskan.

Gus Miftah kan hanya nanggap. Saya juga sering nanggap wayang. Nggak pernah menyalahkan dalangnya, ujarnya, Selasa (22/2/2022).

Abah Habib Lutfi juga sering nanggap Ki Manteb Sudarsono. Tidak pernah menyalahkan dalangnya, sambung Nusron Wahid.

Ia menjelaskan, dalam setiap pentas wayang, dalang akan menampilkan fenomena yang sedang terjadi di masyarakat saat itu.

Karena itu, ia mengaku heran dengan pihak-pihak yang ngotot dan meributkan pentas wayang di Ponpes Ora Aji itu.

Ya memang begitulah dalang. Kayak nggak pernah nonton wayang saja. Kecuali menganggap wayang haram, ribut, itu wajar, ujarnya.

Sebaliknya, mantan Ketua GP Ansor ini menyebut, fenomena Ustaz Khalid Basalamah itu bagian dari pembelajaran.

Sebab, wayang dan kesenian adalah barang netral. Konten atau cerita di dalamnya juga sepenuhnya tergantung yang mengisi.

Sementara, reaksi komunitas wayang itu, tidak lain muncul dipicu pernyataan yang dilontarkan Khalid Basalamah dalam ceramahnya.

Bagi Ustaz Khalid Basalamah, anggap saja ini risiko pendapat yang direspons oleh komunitas wayang. Ya, biasalah, kata Nusron Wahid.

Menurutnya, pasti selalu ada hikmah dan pelajaran yang bisa diambil dalam setiap peristiwa.

Bagi yang senang wayang, ya nggak usah ngaji sama Ustaz Khalid Basalamah. Yang nggak senang dengan parodi wayang, ya nggak usah nanggap wayang, saran dia.

Ia lantas menukil istilah yang pernah dilontarkan almarhum Gus Dur.

Gitu aja kok repot. Gampang, nggak usah dibuat ramai. Orang kok sukanya ramai, tandasnya.

Topik Menarik