Ini Dia Baterai Terkecil di Dunia, Lebih Kecil Dibanding Butiran Debu

Ini Dia Baterai Terkecil di Dunia, Lebih Kecil Dibanding Butiran Debu

Nasional | republika | Selasa, 22 Februari 2022 - 06:05
share

MAGENTA -- Teknologi dari tahun ke tahun semakin maju. Di bidang elektronik, ada salah satu hal menonjol yang cukup menandakan kemajuan teknologi, yakni dari segi ukuran.

Ingat komputer pertama yang diciptakan? Dulu, komputer pertama yang diciptakan berukuran sangat besar. Mungkin tak terpikir bagaimana memindahkan komputer sebesar itu. Namun lihatlah sekarang. Personal komputer semakin kecil, bisa dijinjing-jinjing, bahkan bisa dilipat.

Komputer semakin kecil dan kecil. Ini sama seperti teknologi ponsel saat ini yang menawarkan daya komputasi yang mirip dengan laptop. Tren menuju pembuatan perangkat yang lebih kecil terus berlanjut.

Sekarang, ilmuwan mencoba mengembangkan baterai terkecil di dunia. Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Advanced Energy Materials, peneliti dari Universitas Teknologi Chemnitz yakni Oliver G. Schmidt dan Minshen Zhu membuat baterai terkecil yang terinspirasi dari kue Swiss roll atau bolu gulung.

Ukurannya skala milimeter persegi. Ukuran ini bahkan lebih kecil dibandingkan sebutir garam. Baterai kecil ini bisa diaplikasikan untuk menyalakan sensor kecil di tubuh manusia.

"Hasil kami menunjukkan kinerja penyimpanan energi yang menggembirakan pada skala sub-milimeter persegi," kata Minshen Zhu, dan Oliver Schmidt, dilansir dari New Atlas.

Bagaimana cara membuat baterai kecil?

Pembuatan baterai inovatif ini dikenal sebagai proses Swiss-Roll, yang terinspirasi oleh kue berbentuk silinder yang digulung dengan lapisan selai tebal di dalamnya. Selai di dalam kue bolu gulung ini diganti dengan kolektor atus dan strip elektroda.

Para ilmuwan melapisi kolektor arus dan strip elektroda yang terbuat dari bahan polimer, logam, dan dielektrik ke permukaan wafer yang dikencangkan. Proses itu akan membuat lapisan lapisan yang disebut self-wound cylinder micro-battery.

Perangkat ini berukuran lebih kecil dari satu milimeter persegi, seperti butiran debu dengan kepadatan energi minimum 100 mikrowatt jam per sentimeter persegi.

Jika sudah selesai dibuat, baterai ini bisa digunakan untuk memberikan daya bagi chip kecil dengan sirkuit listrik. Secara konkret, baterai ini bisa digunakan untuk sensor pada tubuh manusia. Jenis perangkat ini dapat digunakan untuk melacak kadar oksigen di jaringan hingga mengawasi organ vital.

Hebatnya lagi, baterai ini bisa diisi ulang. Menurut mereka baterai dapat memberi daya pada chip komputer terkecil di dunia selama sekitar 10 jam.

"Masih ada potensi pengoptimalan yang sangat besar untuk teknologi ini, dan kami dapat mengharapkan baterai mikro yang jauh lebih kuat di masa depan," kata Profesor Oliver Schmidt.

Topik Menarik