Tiga Daerah Jawa Timur Kini Berstatus Oranye

Tiga Daerah Jawa Timur Kini Berstatus Oranye

Nasional | jawapos | Senin, 21 Februari 2022 - 11:11
share

JawaPos.com Bed occupancy rate (BOR) alias tingkat okupansi rumah sakit (RS) maupun layanan kesehatan rujukan pasien Covid-19 di Jatim terus merangkak naik.

Berdasar data terakhir, secara rata-rata provinsi, kondisinya masih masuk kategori aman. Namun, kini tercatat sudah ada tiga daerah yang berstatus oranye. Penyebabnya, tingkat BOR sudah di atas 60 persen.

Di Pamekasan, okupansi RS dan layanan kesehatan Covid-19 sudah mencapai 65 persen. Di Kota Malang lebih tinggi, mencapai 70,17 persen. Yang cukup mengkhawatirkan adalah Sidoarjo. Data terakhir sudah berada di angka 77,22 persen.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Jawa Timur dr Makhyan Jibril menyatakan, fenomena BOR berbeda dengan tahun lalu. Pada saat varian Delta mewabah, bed yang terisi merata, yakni BOR isolasi dan ICU Covid-19. Namun, saat ini kondisinya berbeda. Yang mulai penuh hanya isolasi Covid-19, ungkapnya.

Dokter Jibril menjelaskan, mayoritas pasien mengalami gejala ringan, yakni sekitar 44 persen. Gejala sedang sebanyak 31 persen. Sementara itu, 5 persen gejala berat. Karena itu, sebagian besar pasien hanya menjalani karantina di ruang isolasi atau isolasi terpadu, ucapnya.

Meski trennya terus naik, okupansi rata-rata ruang isolasi dan ICU Covid-19 di Jatim masih aman. BOR isolasi mencapai 37 persen, lalu ICU Covid-19 berada di angka 27 persen.

Dia juga mengulas beberapa komorbid yang menyertai penderita Covid-19. Dalam sebulan ini, ada tiga penyakit penyerta yang banyak ditemui. Yakni, diabetes, hipertensi, dan jantung. Warga yang memiliki penyakit itu diminta waspada.

Terpisah, Gubernur Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat disiplin protokol kesehatan. Vaksinasi juga semakin digenjot. Dua permintaan itu merupakan upaya pemerintah dalam melindungi masyarakat. Saya selalu mengulang-ulang permintaan ini karena penting, katanya.

Pertambahan kasus positif di wilayah Jatim masih terus berlangsung. Saat ini jumlah pasien aktif alias yang masih terpapar Covid-19 lebih dari 33 ribu orang. Itu berbanding jauh dengan bulan lalu yang berada di bawah 100 orang.

Di berbagai daerah, tren kasus Covid-19 memang terus naik. Di Banyuwangi, di antara 1.852 kasus aktif, 76 pasien mendapatkan perawatan di ruang isolasi rumah sakit. Sementara itu, sisanya menjalani isolasi mandiri dan isolasi terpusat.

Dinkes sudah menginstruksi puskesmas dan petugas tracing di lapangan agar memprioritaskan para penderita komorbid dan lansia. Jika ada yang terpapar, langsung dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan secara maksimal, kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Amir Hidayat.

Di Magetan, bangsal-bangsal di Instalasi Rawat Inap (Irna) Dewi Kunti RSUD dr Sayidiman juga mulai ramai. Kini BOR-nya tembus 51 persen. Pertambahannya signifikan mulai awal Februari, kata Pelaksana Harian (Plh) Kabid Pelayanan RSUD dr Sayidiman dr Bambang Purwadi.

Rumah sakit tersebut memiliki 117 tempat tidur khusus untuk pasien korona. Pasien pertama masuk pada 2 Februari lalu. Jumlah itu terus bertambah hingga kini lebih dari 50 orang. Sejak November sampai Januari, BOR nol. Naiknya baru di bulan ini, ujarnya.

Topik Menarik