Komisi VII DPR Usir Dirut Krakatau Steel, Direktur KPN Beber Ini
GenPI.co - Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul menyoroti insiden Dirut PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) Silmy Karim yang diusir Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Bambang Haryadi dalam rapat.
Adapun, pengusiran itu terjadi dalam rapat Komisi VII DPR dalam sesi mendengar pendapat Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian.
Menurut Adib, wajar saja jika Silmy marah kepada Bambang. Karena, menurutnya, rapat yang terjadi di Komisi VII penuh emosi dan tidak mencerminkan akademisi.
Ya, bagaimana orang enggak marah? Ketika datang hanya dimarahi dan diomeli saja. Dia juga tidak punya banyak kesempatan untuk membela diri, ujar Adib kepada GenPI.co, Rabu (16/2).
Tidak hanya itu, menurut Adib, rapat yang dilakukan Komisi VII juga tidak akan memberikan hasil yang produktif terkait krakatau steel.
Saya lihat Bambang Haryadi ini juga sedang panjat sosial (cari perhatian). Hal itu terlihat dari narasinya yang kental sekali dengan pencitraan, tuturnya.
Pasalnya, menurut dia, aksi Bambang tersebut seakan-akan meminta semua media menyoroti aksinya lantaran bisa memarahi seorang direktur Krakatau Steel.
Terlebih lagi sekarang kan segala macam mudah viral, seolah kalau sudah bisa memarahi direktur Krakatau Steel itu sosoknya menjadi hebat, ucapnya.
Seperti diketahui, Silmy Karim diusir dalam rapat Komisi VII lantaran sempat memotong pembicaraan Bambang Haryadi yang kala itu menjadi pemimpin rapat.
Pada saat itu, Bambang sedang memberikan tanggapan terkait paparan yang disampaikan Silmy mengenai persoalan yang terjadi di pabrik baja sistem tanur tinggi atau blast furnace milik Krakatau Steel.
Anda tolong hormati persidangan ini. Ada teknis persidangan. Kok kayaknya Anda enggak menghargai Komisi? Kalau sekiranya Anda enggak bisa ngomong di sini, Anda keluar," ucap Bambang.(*)
Video seru hari ini:
