Diska Ungkap Istilah Kuda Hitam dan Peluang AHY di 2024

Diska Ungkap Istilah Kuda Hitam dan Peluang AHY di 2024

Nasional | jawapos | Kamis, 17 Februari 2022 - 09:38
share

JawaPos.com Pengamat political branding lulusan LSE Inggris, Diska Putri Pamungkas menyoroti langkah politik Ketua Umum Partao Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang beberapa kali menggunakan istilah kuda hitam.

Salah satunya saat AHY pidato di depan para anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota yang mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek), AHY saat itu meminta para anggota Dewan Partai Demokrat untuk memosisikan diri sebagai kuda hitam yang tak diperhitungkan tapi memenangkan pertandingan Pemilu 2024.

Apalagi, kata AHY, Partai Demokrat saat ini sudah memiliki sekitar 1.900-an anggota Dewan di seluruh Indonesia, dengan total konstituen mencapai lebih dari 10 juta orang.

Menurut Diska, istilah kuda hitam sering dipakai untuk menggambarkan orang yang dianggap enteng, tapi ternyata memenangkan kompetisi. Istilah itu berasal dari kisah Alec Ramsey, pada tahun 1946.

Diceritakannya, Alec terdampar di pulau terpencil bersama seekor kuda hitam yang gagah. Mereka membangun ikatan batin yang kuat sampai pertolongan datang dan berhasil kembali ke Amerika Serikat. Lalu Alec berlatih mengikuti pacuan kuda dengan pelatih kuda Henry Dailey. Kuda hitam legam yang ia bawa dijuluki The Black Stallion.

Karena keberadaan dianggap misterius, maka Black Stallion baru bisa memulai debutnya dalam pacuan yang diikuti oleh kuda-kuda non silsilah. Sebagai pendatang baru, Alec dan the Black Stallion dipandang sebelah mata. Penonton lebih menjagokan Cyclone dan Sun Raider, dua kuda pacu yang selama ini mendominasi pertandingan.

Namun, di luar dugaan the Black Stallion masuk garis finish pertama, mengalahkan keduanya. Legenda kuda hitam pun berkembang, ujarnya.

Sementara itu, saat mengomentari AHY yang tampil dengan kemeja dan jas serba hitam (all black suit) saat hadir dalam panel talk show Indonesia Bangkit yang diselenggarakan TV One (14/2), Diska mengungkapkan bahwa simbol kuda hitam itu coba ditunjukan oleh AHY.

Secara visual branding, ini bisa dibaca AHY hendak menegaskan posisinya sebagai Kuda Hitam dalam kontestasi pemilu 2024, ujarnya.

Diketahui, AHY hadir bersama Gubernur DKI Anies Baswedan, Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua PDI-P yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani yang dikabarkan juga diundang, tidak terlihat. Demikian pula Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

Diska juga menuturkan, sebagai satu-satunya ketua umum parpol yang diundang dan hadir, AHY memang memiliki bobot yang berbeda. Karena dalam konteks kontestasi pilpres 2024, dia sudah memiliki kendaraan politiknya sendiri, sementara ketiga kandidat calon lainnya, masih harus mencari kendaraan politik untuk maju di pilpres.

Selain itu, sebagai Ketum parpol, AHY leluasa untuk pergi ke wilayah manapun dan bicara lintas bidang, tidak terbatasi wilayah geraknya seperti Gubernur atau bidang geraknya, seperti Menteri, ujarnya.

Karena itu, lanjut Diska, terkait istilah kuda hitam yang diucapkan AHY, hal ini memang menunjukkan dirinya memposisikan diri sebagai under dog sehingga bisa bertarung tanpa beban.

Tapi saya kira AHY akan bertarung dengan determinasi dan disiplin tinggi untuk mencapai kemenangan yang menghentak semua orang, pungkasnya.

Topik Menarik