Propam Diminta Periksa Personel Polri

Propam Diminta Periksa Personel Polri

Nasional | koran-jakarta.com | Selasa, 15 Februari 2022 - 09:00
share

JAKARTA - Kepala Bidang Propam diperintahkan memeriksa dan menegakkan hukum kepada aparat Polri yang melakukan kekerasan dalam kasus Wadas, Purworejo, Jateng. Perintah ini datang langsung dari Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi. Hal itu disampaikan saat bertemu anggota Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara. Demikian informasi dari Beka yang dirilis di Jakarta, Senin (14/2).

"Kapolda juga memerintahkan Kepala Bidang Propam memeriksa dan menegakkan sanksi kepada personel yang terbukti melakukan kekerasan terhadap warga di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo," kata Beka. Menurut Beka, Kapolda Jateng juga langsung memerintahkan jajarannya untuk mengembalikan barang milik warga sebagaimana diminta Komnas HAM.

Beka mengungkapkan bahwa Komnas HAM sengaja bertemu Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi dan jajarannya untuk pendalaman peristiwa Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Anggota Komnas HAM itu mengatakan telah menyampaikan sejumlah temuan awal berdasarkan pemantauan Desa Wadas.

Komnas HAM dan Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah bersepakat untuk koordinasi lebih intensif guna mencegah peristiwa terulang dan menciptakan suasana kondusif Desa Wadas. "Komnas HAM akan terus memantau seluruh penyelesaian permasalahan Wadas," ujarnya.

Selain itu, Komnas HAM juga menyampaikan sejumlah masukan kepada jajaran Polda Jateng. Di antaranya, menerapkan sanksi kepada personel yang terbukti melakukan kekerasan. Minta polisi tidak mudah memberi stempel hoaks kepada akun-akun sosial media yang melakukan reportase lapangan secara langsung. Komnas juga minta Polda Jateng mengembalikan barang-barang dan peralatan milik warga yang masih disita kepolisian yang langsung ditindaklanjuti Kapolda.

Temui Warga

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menemui kelompok warga yang kontra penambangan kuari terkait rencana pembangunan Bendungan Bener di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Minggu (13/2).

Ganjar yang datang sendirian tanpa pengawalan aparat kepolisian, disambut hangat masyarakat yang sudah menunggu di Masjid Nurul Huda. Tidak ada ketegangan sama sekali dalam pertemuan itu. Ganjar yang duduk lesehan di teras masjid mengawali sambutannya dengan minta maaf kepada warga Wadas atas kejadian yang kurang menyenangkan pada Selasa (8/2).

Ganjar mendengarkan keluhan warga yang traumatik. "Kami takut Pak. Suami saya ditangkap tanpa tahu masalahnya. Sekarang di rumah dan kalau lihat polisi atau pria asing berbaju hitam jadi ketakutan. Setiap hari mengurung diri di rumah. Pintu selalu dikunci. Anak-anak juga trauma pak," kata Waliyah, salah satu warga.

Warga lain, Ana, menceritakan dirinya dan suami ditangkap kepolisian saat konflik terjadi. Suaminya ditangkap saat berada dalam perjalanan menuju Purworejo. Sedangkan dirinya ditangkap saat berada di desa. "Kasihan anak saya Pak, masih kecil. Bagaimana rasanya ditinggal kedua orang tuanya ditangkap polisi, Pak. Kami warga masih trauma," ujarnya.

Topik Menarik