Kurikulum Merdeka Jadi Program Merdeka Belajar Episode 15

JawaPos.com Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan program terbaru dari kebijakan Merdeka Belajar. Mendikbudristek Nadiem Makarim menamakan program episode ke-15 ini sebagai Kurikulum Merdeka.

Terobosan yang kami luncurkan hari ini berhubungan dengan akselerasi mutu pembelajaran dan peningkatan kualitas guru yaitu kurikulum merdeka, kata Nadiem dalam Peluncuran Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar secara daring, Minggu (13/2).

Selain meluncurkan kurikulum, Kemendikbudristek juga merilis platform Merdeka Mengajar. Nadiem mengatakan bahwa platform tersebut merupakan pendukung bagi guru dalam menerapkan kurikulum merdeka.

Platfom Merdeka Mengajar ini platform untuk guru. Ini akan berkembang menjadi suatu platform yang bukan hanya materi dan konten kementerian, tapi benar-benar dimiliki guru, dari guru, untuk guru. Ini adalah aplikasi kita untuk menerapkan kurikulum merdeka dan belajar untuk menjadi pengajar yang lebih baik, terangnya.

Dirinya pun berharap Merdeka Belajar Episode 15 dapat menjadi alat bagi dunia pendidikan Tanah Air dalam menghadapi tantangan saat ini. Pasalnya, dalam 20 tahun terakhir, ia menilai tingkat literasi dan numerasi pelajar masih sangat rendah.

Dikatakan bahwa 70 persen siswa di bawah usia 15 tahun di Indonesia berada di bawah kompetensi minimum untuk membaca dan matematika. Oleh karena itu, kurikulum merdeka ini hadir.

Makanya kita menyebut ini suatu krisis, dan satu krisis membutuhkan upaya luar biasa untuk mengejar ketertinggalan kita, tandas dia.