AS Waspada, Rusia Dapat Menyerang Ukraina Kapan Saja

AS Waspada, Rusia Dapat Menyerang Ukraina Kapan Saja

Nasional | beritabaru.co | Jum'at, 11 Februari 2022 - 13:41
share

Berita Baru, Melbourne Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengatakan pada Jumat (11/2) bahwa Rusia dapat menyerang Ukraina kapan saja, termasuk selama Olimpiade Musim Dingin Beijing.

Blinken mengatakan hal tersebut lantaran Rusia dilaporkan mengirim lebih banyak pasukan ke perbatasannya dengan Ukraina.

Sederhananya, kami terus melihat tanda-tanda eskalasi Rusia yang sangat mengganggu, termasuk pasukan baru yang tiba di perbatasan Ukraina, kata Blinken pada konferensi pers di kota Melbourne, Australia, seperti dilansir dari Reuters .

Lebih lanjut, Blinken mengatakan bahwa Washington terus berupaya menarik kedutaannya di Ukraina dan mengulangi seruan dari Departemen Luar Negeri AS kepada warga AS di Ukraina untuk segera meninggalkan negara itu.

Seperti yang telah kami katakan sebelumnya, kami berada di jendela ketika invasi dapat dimulai kapan saja, dan untuk lebih jelasnya, itu termasuk selama Olimpiade, imbuhnya, di mana Olimpiade Musim Dingin 2022 Beijing akan berakhir pada 20 Februari.

Meski mengerahkan lebih dari 100.000 militer dan senjata modern, Rusia membantah tuduhan arat bahwa mereka mungkin berencana untuk menyerang bekas tetangga Sovietnya itu.

Sehubugan dengan Olimpiade, pada hari pembukaan Olimpiade Musim Dingin pekan lalu, China dan Rusia mendeklarasikan kemitraan tanpa batas.

Kedua negara superpower tersebut berkomitmen untuk saling mendukung atas kebuntuan di Ukraina dan Taiwan dan berkominten untuk berkolaborasi lebih jauh melawan Barat.

Di satu sisi, China mendukung permintaan Rusia bahwa Ukraina tidak boleh diterima di NATO. Di sisi lain, Rusia menentang segala bentuk kemerdekaan untuk Taiwan.

Menanggapi itu, Blinken mengatakan potensi invasi Rusia ke Ukraina mengancam tatanan berbasis aturan internasional.

Ia menegaskan bahwa jika tindakan seperti itu dibiarkan begitu saja, maka akan dapat memiliki konsekuensi di Indo-Pasifik, yang kemungkinan besar merujuk pada ancaman invasi China ke Taiwan.

Topik Menarik