2 Gejala Paling Khas Terkait Penularan Subvarian Omicron BA.2

2 Gejala Paling Khas Terkait Penularan Subvarian Omicron BA.2

Nasional | jawapos | Jum'at, 11 Februari 2022 - 08:41
share

JawaPos.com Subvarian Omicron BA.2 juga dikenal sebagai varian siluman karena sulit terdeteksi lewat tes PCR.
Subvarian Omicron menimbulkan tantangan baru. Hingga saat ini lima varian virus termasuk Omicron telah terdaftar pada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai varian yang menjadi perhatian karena penularan dan agresivitasnya yang tinggi (Variant of Concern). Lantas, apakah gejala Omicron dan subvarian BA.2 sama?

Pimpinan teknis Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove, mengatakan subvarian BA.2 lebih menular daripada versi BA.1 yang dominan saat ini. Subvarian itu kemungkinan akan menjadi lebih umum seperti laporan CNBC.

WHO sedang memantau BA.2 untuk melihat apakah subvarian menyebabkan peningkatan infeksi baru di negara-negara yang mengalami peningkatan pesat dan kemudian penurunan tajam dalam kasus Omicron, kata Van Kerkhove.

Laporan Times Of India sedikitnya terdapat dua gejala yang terkait dengan siluman Omicron. Pertama, sesuai laporan, pusing atau vertigo adalah salah satu tanda awal infeksi yang disebabkan oleh subvarian Omicron.

Kedua, para ahli juga mengatakan gejala lainnya adalah kelelahan terjadi pada infeksi subvarian Omicron. Dokter Afrika Selatan, dr. Angelique Coetzee, yang pertama kali menemukan varian Omicron juga mengaitkan kelelahan dengan varian ini.

Gejala Lain dari Subvarian Omicron

Subvarian Omicron diyakini akan menimbulkan gejala ringan sebagai varian induknya. Gejala umum yang terkait dengan infeksi yang disebabkan oleh siluman Omicron adalah pilek, tenggorokan gatal, sakit kepala, kelelahan, bersin, nyeri tubuh, keringat malam, kehilangan nafsu makan, dan muntah. Orang juga bisa mengalami pingsan, kemacetan, kabut otak, ruam kulit, konjungtivitis.

Haruskah Khawatir?

Sementara penelitian masih berlangsung, tidak ada indikasi perbedaan tingkat keparahan infeksi yang disebabkan oleh salah satu subvarian, kata Van Kerkhove.

BA.2 lebih mudah menular daripada BA.1, kata pakar WHO tersebut.

Para peneliti di Denmark telah menemukan bahwa BA.2 sekitar 1,5 kali lebih mudah menular daripada BA.1. Namun, orang yang divaksinasi lengkap lebih kecil kemungkinannya untuk menyebarkannya daripada yang tidak divaksinasi. Subvarian Omicron juga memiliki kemungkinan menginfeksi ulang.

Topik Menarik