10 Pantangan Berdagang Menurut Alquran dan Hadits
Ramenten, Jakarta - Konco Ramenten pasti pengen kan usahanya untung terus, rame tiap hari, banyak pelanggan, buka banyak cabang? Ada sedikitnya sepuluh pantangan dalam berdagang menurut Islam, yang apabila kita hindari, Insya Allah akan mengundang banyak rezeki.
Pantangan Mengurangi timbangan Dalam Islam, mengurangi timbangan dan ukuran adalah pantangan yang harus dijauhi. Hal ini tertulis dalam Alquran QS Ar-Rahman ayat 9 yang Artinya : Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu.
Selain itu, dalam surah al-Muthaffifin ayat 1-3, Allah menegaskan, Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang. (Yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka mena kar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. Oleh karena itu, agar terhindar dari sikap ketidaksportifan itu, Rasulullah memberkan alternatif cara, yaitu melebihkan timbangan. Timbanglah dan lebihkanlah, demikiah sabda Rasulullah da lam hadis riwayat Ahmad dan Abu Dawud dari Suwaid bin Qais.
Jadi misalnya kamu menjual duku satu kilo, jangan dikurangi, tapi dilebihkan agar pembeli menjadi senang dan akan kembali lagi membeli.
Pantangan menjual barang dengan kualitas jelek Pernah beli barang ketika sampai di rumah ternyata jelek? Pandangan yang kedua adalah pedagang dilarang menjual barang dengan kualitas jelek karena termasuk membohongi pelanggan. Salah satu perbuatan berbohong adalah menjual barang yang cacat, namun tak diberitahukan kepada pembelinya. Bahkan, Nabi pernah bersabda kepada seorang pedagang yang menyembunyikan makanan yang basah.
Lalu beliau berkata, Mengapa engkau tidak meletakkannya dibagian atas agar orang-orang dapat melihatnya. Barang siapa yang melakukan penipuan, maka ia tidak termasuk golonganku. (HR Muslim).
Pantangan menimbun barang dan memonopoli harga Pantangan berikutnya adalah menimbun barang sehingga barang di sekitar tempat kita tinggal menjadi langka. Dengan begitu kita jadi seenaknya menaikan harga karena tidak ada lagi pesaingnya.Rasulullah bersabda, Tidaklah seseorang menimbun barang, melainkan pelaku maksiat. (HR Muslim).
Pantangan bersumpah palsu Nah yang ini kita sering temui di penjual obat. Tidak boleh bersumpah jika habis minum obat ini langsung sembuh. Karena bagaimanapun yang memberikan kesembuhan hanyalah Allah.Dalilnya adalah hadis Rasulullah, Janganlah kalian banyak bersumpah ketika berdagang, sebab cara seperti itu melariskan dagangan lalu menghilangkan keberkahannya. (HR Muslim).
Pantangan tidak mau bersedekah Ketika ada pengemis yang datang meminta makanan, pantang untuk tidak diberi. Karena apa yang kita berikan itu bernilai sedekah, dan sedekah itu dapat mengundang rezeki juga menolak bencana misal toko kita terhindar dari musibah kebakaran atau kemalingan berkat sedekah kita. Wahai para pedagang, sesungguhnya setan dan dosa keduanya hadir dalam jual-beli. Maka hiasilah jual-beli kalian dengan sedekah. [HR. Tirmidzi]
Pantangan berjualan pada saat shalat jumat Wahai pembeli, ketika seruan panggilan untuk shalat Jumat sudah berkumandang, tutuplah warung kita. Jika ada pelanggan yang datang, mintalah dia untuk menunggu sebentar. Karena melaksanakan kewajiban itu lebih utama daripada mencari rezeki.Allah subhanahu wataala berfirman: "Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk mnunaikan sholat Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui," (QS. Al-Jumuah ayat 9)
Dilansir dari Republika, menurut ulama dari kalangan Mazhab Hanafi dan Hambali, transaksi yang dilakukan di waktu sholat Jumat tetap dihukumi tidak sah dan berdosa. Sebagaimana telah disebutkan dalam surat Al-Jumuah ayat 9, ketika Allah memerintahkan untuk menjauhi transaksi jual beli pada saat itu, maka pada hakikatnya perbuatan jual beli tersebut menjadi terlarang. Maka melakukan perbuatan yang terlarang adalah tidak sah.
Pantangan berjualan barang haram Pantangan berikutnya, apabila berdagang, jangan menjual barang haram. Seperti narkotika, babi, alkohol, dan sebagainya.Dalam hadits Abu Daud : Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla mengharamkan khamer dan hasil penjualannya, mengharamkan bangkai dan hasil penjualannya, mengharamkan babi dan hasil penjualannya. [HR Abu Dwud, no. 3485, dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu]
Pantangan memaksa orang membeli Pantangan berikutnya adalah memaksa orang membeli. Misalnya ketika tidak ada kembalian, pembeli dipaksa membeli permen agar tidak kembali. Jika pelanggan tidak mau, kita tidak bisa memaksanya. Karena penjual dan pembeli, keduanya harus sama-sama ridha, tidak ada unsur paksaan. Jika salah satu di antara mereka terpaksa, maka akad jual-beli itu tidak sah. Allah Azza wa Jalla berfirman : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. [an-Nis/4:29] Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda : Jual beli itu hanya bisa jika didasari dengan keridhaan masing-masing [HR. Ibnu Hibbn, Ibnu Mjah dan yang lain]
Pantangan membuka warung / dagangan siang hari Berdagang dipagi hari itu membuka pintu rezeki lo. Siapa tahu ada yang habis pulang dari Masjid shalat Subuh mampir ke toko kita. Rasulullah SAW bersabda: Bangunlah pagi hari untuk mencari rezeki dan kebutuhan-kebutuhanmu. Sesungguhnya pada pagi hari terdapat barokah dan keberuntungan. (HR. Ath-Thabrani dan Al Bazzar)Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: "Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya."
Pantangan memakai penglaris Hati-hati wahai pedangang. Jangan menggunakan jimat atau penglaris demi mendatangnkan pembeli. Karena ini termasuk perbuatan syirik. "Barangsiapa yang menggantungkan tamimah (jimat), maka ia telah berbuat syirik (HR. Ahmad)
Melipat gandakan uang yang berutang Pantangan terakhir adalah menggantakan utang pelanggan kita. Misal ada yang berutang beras seharga 20 ribu rupiah, lantas utangnya kita lipat gandakan menjadi 50 ribu, itu adalah terlarang. Karena Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa. (Qs Al-Baqarah Ayat 276)
Itulah tadi kesepuluh pantangan berdagang dalam Islam yang jika kita jauhi akan mendatangkan rezeki dan menolak bala.
Diolah dari berbagai sumber.










