Gazebo Cipanyir Tasikmalaya Roboh Terbawa Longor

Gazebo Cipanyir Tasikmalaya Roboh Terbawa Longor

Nasional | republika | Jum'at, 4 Februari 2022 - 15:49
share

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kawasan Cipanyir yang sudah tertata rapi berlokasi di antara Kecamatan Cipedes dan Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya harus rusak akibat bencana. Pada Kamis (3/2/2022) sore, derasnya aliran Sungai Ciloseh yang melintasi kawasan itu mengikis tembok penahan tebing (TPT) dan mengakibatkan gazebo yang berada di atasnya roboh terbawa longsor.

Salah seorang warga Kampung Sindangsari, Kelurahan Panyingkiran, Kecamatan Indihiang, Hendar (45 tahun), merupakan salah satu saksi robohnya gazebo itu. Menurut dia, peristiwa itu terjadi pada Kamis sekitar pukul 17.00 WIB. Ketika itu, hujan tak terlalu deras. Namun, aliran air Sungai Ciloseh sangat besar.

"Mungkin di hulu sana hujan besar, jadi air sungai besar. Memang kalau di atas hujan besar mah pasti aliran sungai juga besar. Jadi ya ambruk itu," kata dia saat ditemui Republika di rumahnya, Jumat (4/2/2022).

Hendar mengatakan, sebelum peristiwa itu terjadi, sudah ada tanda-tanda gazebo itu akan terbawa longsor. Sebab, beberapa bagian gazebo tersebut sudah mengalami retak-retak. Karena itu, warga sekitar sudah memotong pagar pembat besi beberapa hari sebelumnya.

Gazebo itu juga telah ditutup menggunakan tali agar tak ada orang yang masuk. "Pas datang air besar, benar langsung terbawa," kata dia.

Menurut Hendar, tak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian itu. Rumah warga juga tidak terdampak.

Berdasarkan video yang beredar di media sosial, robohnya gazebo itu tak terjadi secara tiba-tiba. Sebelum bangunan gazebo roboh, tanah pijakan bangunan itu sudah lebih dulu terkikis aliran sungai. Alhasil, sebagian bangunan kehilangan pijakan.

Bangunan gazebo kemudian terbelah menjadi dua. Sebagian masih bertahan di atas, dan sebagian lainnya terjatuh ke sungai. Bagian atap gazebo juga ikut roboh.

Namun, saat Republika mendatangi lokasi pada Jumat pagi, seluruh bangunan gazebo itu sudah terjatuh ke sungai. Di tempat itu, sudah terpasang garis polisi agar tak ada warga yang mendekat.

Hendar mengaku, khawatir TPT yang longsor itu akan merambat ke rumah warga. Apalagi, jarak rumah warga dengan bibir sungai cukup dekat. Rumah Hendar sendiri hanya berharak sekitar 10 meter. "Soalnya juga kelihatannya itu kurang padat tanahnya," kata dia.

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perwaskim) Kota Tasikmalaya, Nanan Sulaksana, mengatakan, penataan kawasan Cipanyir merupakan program pemerintah pusat. Anggaran untuk penataan kawasan itu juga menggunakan APBN.

"Namun yang roboh itu merupakan proyek sebelumnya. Itu dikerjakan pada 2018 pakai APBD kalau tak salah," kata dia.

Sementara Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar, mengatakan, robohnya gazebo di kawasan Cipanyir terjadi akibat gerusan aliran sungai yang cukup besar. Sebab, di hulu sungai terjadi hujan dengan intensitas tinggi, yang mengakibat aliran sungai besar.

"Karena itu, perlu kewaspadaan semua pihak. Bukan hanya di Cipanyir, warga yang ada di bantaran sungai lain juga harus hati-hati," kata dia.

Menurut Ucu, pihaknnya terus memberikan informasi dan edukasi kepada warga. Apalagi, saat ini masih merupakan puncak musim hujan, yang biasanya akan diikuti dengan kejadian bencana hidrometeorologi.

Topik Menarik