Klaster Penyebaran Covid-19 Sekolah di Solo Meluas

Klaster Penyebaran Covid-19 Sekolah di Solo Meluas

Nasional | jawapos | Jum'at, 4 Februari 2022 - 11:46
share

JawaPos.com Klaster penyebaran Covid-19 lingkungan sekolah di Solo meluas. Hal tersebut diketahui menyusul upaya penelusuran kontak yang terus dilakukan Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta Siti Wahyuningsih seperti dilansr dari Antara di Solo mengatakan, jika sebelumnya ada 11 sekolah yang terkonfirmasi terjadi penyebaran Covid-19, terakhir terjadi penambahan dua sekolah.

Ini ada tambahan dua kasus baru di SMA Regina Pacis Solo dan SMA MTA. Masing-masing ditemukan satu kasus, kata Siti Wahyuningsih pada Jumat (4/2).

Pihaknya memperkirakan akan terjadi penambahan paparan di sejumlah sekolah lain menyusul pelaksanaan surveilans atau pengamatan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) yang akan dilakukan pada beberapa waktu ke depan.

Kalau ada surveilans pasti ada tambahan lagi. Kalau paparan baru yang ditemukan saat ini bukan dari program surveilans , ujar Siti Wahyuningsih.

Dengan tambahan tersebut, lanjut dia, untuk jumlah kasus positif Covid-19 dari klaster sekolah 43 orang. Hingga saat ini, upaya penelusuran kontak juga masih terus dilakukan.

Secara keseluruhan, dia menjelaskan, jumlah kasus Covid-19 di Kota Solo terus memperlihatkan kenaikan dalam beberapa waktu terakhir. Data terakhir, hingga Kamis (3/2) petang, jumlah kasus Covid-19 yang dihimpun Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Surakarta 151 kasus.

Dari total tersebut, 137 orang menjalani isolasi dan 14 orang perawatan di rumah sakit, tutur Siti Wahyuningsih.

Sebelumnya, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengatakan, akan mengevaluasi pelaksanaan PTM 100 persen menyusul. Hal itu karena munculnya klaster penyebaran Covid-19 di sejumlah sekolah.

Nanti kami evaluasi lagi, kata Gibran.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga sudah mengimbau agar PTM 50 persen kembali dilakukan. Terkait hal itu, Gibran akan mengikuti perintah yang dikeluarkan gubernur.

Kalau perintahnya 50 persen akan kami jalankan. Ya kami evaluasi lagi, sekiranya orang tua murid resah atau tidak menginginkan PTM ya nanti kami evaluasi lagi, ucap Gibran.

Topik Menarik