Sehari Berjualan di Lapak Baru, Ada Pelaris Rp500 Ribu

Sehari Berjualan di Lapak Baru, Ada Pelaris Rp500 Ribu

Nasional | radarjogja | Kamis, 3 Februari 2022 - 08:13
share

RADAR JOGJA Pedagang kaki lima (PKL) Malioboro sempat pesimistis dagangannya tidak laku setelah direlokasi ke Teras Malioboro dua atau bekas Kantor Dinas Pariwisata DIJ. Baru sehari mulai berjualan di lapak baru, PKL dapat pelaris Rp 500 ribu.

Seorang PKL, Budi Rahayu mengatakan memilih segera bergegas pindah ke lapak baru, setelah relokasi bergulir Selasa (1/2). Ini karena tidak ingin ketinggalan momentum libur Tahun Baru Imlek yang selalu menjadi ladang rezeki. Pada saat libur, Malioboro selalu ramai pengunjung. Dan alhmdulillah malah laku. Saya memang ngejar hari merah, jadi harus jualan, katanya ditemui di Teras Malioboro dua kemarin (2/2).

Rahayu sempat merasa pesimistis awal mendengar kabar rencana relokasi tersebut. Terlebih setelah mengetahui besaran atau luasan lapak para pedagang. Diklaim sempit dan tidak bisa muat untuk men-display seluruh dagangan pakaiannya. Pokoknya pikirannya negatif, tamu juga tahu nggak kami pindah disini, ujarnya.

Namun, tak butuh waktu lama untuk membuang pikiran negatifnya itu. Ketika hari pertama harus sudah mulai berpindah ke lapak baru, ia bergegas memboyong seluruh dagangan hingga etalasenya ke Teras Malioboro dua. Mulai men-display pakaian yang dijual semampunya sesuai besaran lapak yang berukuran 120120 itu. Selama buka dari 1 Februari kemarin, rezeki tidak akan tertukar karena sudah ditata. Saya ikhlas, manut Gusti Allah semoga berkah, jelasnya.

Sejak hari pertama pindah ke lapak baru, omzet yang masuk Rp500 ribu sebagai pelaris. Meski belum sama dengan normalnya, tapi hasil yang didapat tersebut selalu disyukuri. Meski sempat bimbang, saat ini sudah lebih bisa menerima kondisi dan merasa nyaman berjualan di tempat yang baru. Saya senang di sini lebih nyaman, di sana biar buat jalan kaki. Saya bersyukur nggak cuma direlokasi tapi pemerintah tanggung jawab, tambahnya.

Seorang Wisatawan, Bunga Setyoputri menyambut baik dengan adanya penataan PKL Malioboro tersebut. Hal itu diklaim, kawasan Malioboro bisa menjadi lebih rapi dan tertata dibanding PKL harus berjualan di trotoar lorong-lorong toko. Sebelumnya mengganggu pejalan kaki. Dan agak tertahan gitu kalau jalan-jalan, kata pelancong dari Jakarta.

Wisatawan lain, Indri mengatakan hal senada. Meski agak sedikit kaget layaknya ada yang hilang di Malioboro. Penataan PKL menjadi langkah yang bagus, dan menjadi tertata dan pembeli lebih nyaman bertransaksi di satu kawasan khusus perbelanjaan oleh-oleh. Jadi lebih rapi aja sih, meski agak kaget karena baru tahu ya, seperti ada yang hilang. Tadi tahu PKL pada pindah dari tukang becak, katanya.

Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Poerwadi (HP) mengatakan selama satu minggu ini akan melakukan penataan di Malioboro. Seperti memperbaiki segala fasilitas yang ada, termasuk bekas yang ditempati para PKL dulu. Pun car free day mulai pukul 18.00-21.00 akan dilepas dulu otomatis kendaraan bisa lewat Malioboro. Kami sedang proses semuanya seminggu ini memperbaiki kabel-label listirk, wastafel dan macam-macam. Hari ini sudah kita mulai, pembersihan dan perbaikan sudah kita laksanakan termasuk skuter kita liburkan dulu untuk mengatur jalur skuternya, katanya. (wia/bah)

Topik Menarik