Komposisi Nasionalis-Religius Dinilai Masih Relevan di Pilpres 2024

Komposisi Nasionalis-Religius Dinilai Masih Relevan di Pilpres 2024

Nasional | republika | Selasa, 1 Februari 2022 - 15:48
share

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membuka ruang terbentuknya koalisi nasionalis-religius di Pilpres 2024. Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, menilai komposisi nasionalis-religius masih relevan untuk diterapkan pada Pilpres 2024 mendatang.

"Hasil survei kita itu menunjukkan calon sipil dan santri, berarti kan ulama ya, sipil dan santri itu 57,4 persen mereka setuju. Jadi cukup besar penerimaan publik terhadap sipil dan santri, berarti nasionalis dan religius," kata Pangi dalam diskusi yang ditayangkan secara daring di kanal Youtube PKS TV, Selasa (1/2).

Diketahui, pada Pilpres 2019 lalu komposisi nasionalis religius terbukti berhasil memenangkan pemilu. Nama Ma\'ruf Amin justru muncul di menit-menit akhir.

"Kemarin pun itu masih relevan nasionalis dan religius. Karena kan Pak Kiai Haji Ma\'ruf Amin itu, mohon maaf, terakhir di injury time last minute itu, dan itu kalau wapres itu kata orang sakunya bisa kaya Doraemon, bisa di ujung waktu injury time lasti minute," ujarnya.

Menurut Pangi langkah itu diambil Jokowi lantaran melihat situasi dibenturkannya demokrasi dengan Islam. Sehingga Presiden Jokowi memilih Ma\'ruf Amin sebagai representasi dari agama.

"Karena kebutuhan keterbelahan publik soal nasionalis dan agama, Pancasila yang dibenturkan dengan Islam, demokrasi dengan Islam, nah ketemunya mungkin pilihan Presiden Jokowi kalau untuk menang ya harus ambil agama, karena representasi itu ya coba mereka ambil," tuturnya.

Tidak hanya itu, Pangi menambahkan, Voxpol juga melakukan survei terhadap komposisi militer-sipil. Hasilnya komposisi militer-sipil juga mendapat penerimaan yang cukup besar oleh publik.

"Kalau kita balik ke hasil survei yang bulan Juli, kita juga sempat potret soal simulasi militer sipil itu juga tinggi juga. Jadi potensinya sipil-militer juga kuat, dua ini cukup kuat, nasionalis-religus kuat, sipil-milter juga kuat. Jadi dua ini menurut saya nggak bisa dipisahkan," ungkapnya.

Sebelumnya PKS membuka diri dan membangun komunikasi dengan seluruh parpol dan para tokoh bangsa untuk membangun titik temu dalam mengusung presiden dan wakil presiden RI yang memiliki karakter nasionalis religius. Hal tersebut merupakan hasil dari Musyawarah Majelis Syuro ke-VI PKS yang digelar pertengahan Januari lalu.

Selain itu pada pembukaan Rakernas kemarin, Sekjen PKS, Aboe Bakar Alhabsyi, mengatakan pada waktunya PKS akan melakukan pendekatan terhadap para calon potensial yang akan maju dalam Pilpres 2024. PKS juga terbuka berkoalisi dengan seluruh pihak baik nasionalis maupun religius.

"Semua masih berhak calon tetapi calon yang utama kita dari internal kita yaitu Doktor Salim Segaf Aljufri. Pada hari H-nya kita akan pendekatan dari sekarang kita mulai ke semuanya, calon-calon yang muncul di survey yang bagus itu. Kita beri dukungan apakah Ganjar-nya apakah Erick-nya apakah Anies Baswedan-nya dan lain sebagainya. Jadi buat kami PKS siap bekerjasama. nasionalisme religius kita siap," ucapnya.



Topik Menarik