Beda dengan Covid-19, Ahli Tiongkok Peringatkan Bahaya Varian NeoCoV

Beda dengan Covid-19, Ahli Tiongkok Peringatkan Bahaya Varian NeoCoV

Nasional | jawapos | Selasa, 1 Februari 2022 - 08:02
share

JawaPos.com Di tengah melonjaknya kasus Omicron di beberapa negara, peneliti dari Wuhan, Tiongkok, melaporkan kemungkinan varian lain yang muncul. Varian itu juga masih kerabat Coronavirus, namun berbeda dengan Covid-19. Varian tersebut lebih mirip dengan penyakit MERS yang muncul pada 2012 dan namanya NeoCoV.

Para ilmuwan di Tiongkok telah mengeluarkan peringatan tentang NeoCoV, mutasi yang terkait dengan sindrom pernapasan Timur Tengah MERS-CoV yang terkait dengan wabah di Timur Tengah pada 2012 dan 2015.

Ditemukan di dalam populasi kelelawar di Afrika Selatan dan hingga saat ini menyebar secara eksklusif di antara hewan-hewan tersebut. Peringatan itu juga termuat dalam studi peer-review yang belum dipublikasikan dan diterbitkan dalam pracetak di situs web bioRxiv.

Studi tersebut menemukan NeoCoV dan kerabat dekatnya, PDF-2180-CoV, dapat menggunakan beberapa jenis enzim pengubah Angiotensin 2 (ACE2) kelelawar dan ACE2 manusia untuk masuk.Para ilmuwan memperingatkan bahwa virus Korona baru ini dapat mengikat reseptor ACE2 dengan cara yang berbeda dari patogen Covid-19. Virus ini dapat membawa sendiri kombinasi tingkat kematian MERS-CoV yang tinggi dan tingkat penularan yang tinggi dibanding Coronavirus SARS-CoV-2 saat ini.

Sebuah laporan di situs Rusia Sputnik, mengklaim bahwa tingkat kematian MERS yang tinggi dapat menyebabkan rata-rata satu dari tiga orang yang terinfeksi meninggal. Para ahli dari pusat penelitian Vector mengetahui data yang diperoleh peneliti Tiongkok mengenai virus Korona NeoCov.

Pusat Penelitian Virologi dan Bioteknologi Negara Vector Rusia memastikan sejauh ini, belum ada kasus orang yang terinfeksi NeoCoV dan para ilmuwan mendesak lebih banyak penelitian untuk memastikan apakah itu dapat menginfeksi manusia atau tidak. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang mengidentifikasi dan memberi tahu mutasi dan wabah virus baru, belum mengatakan apa pun tentang laporan tersebut.

Laporan itu memicu kepanikan karena dunia tetap berhati-hati tentang wabah virus Korona di masa depan. Dunia saat ini masih menghadapi wabah Omicron yang dikonfirmasi oleh WHO pada November dan menyebabkan lonjakan besar di dunia.

Topik Menarik