Hewan di Luar Angkasa III, Mengorbit di ISS

Hewan di Luar Angkasa III, Mengorbit di ISS

Nasional | republika | Selasa, 1 Februari 2022 - 06:45
share

ANTARIKSA -- Peran hewan dalam uji coba penerbangan luar angkasa telah selesai. Manusia kini sudah terbiasa meluncur dan pulang. Bahkan, bisa menginap berbulan-bulan di sana setelah adanya Stasiun Internasional Luar Angkasa (ISS).

Meski begitu, hewan masih terus dipelajari di luar angkasa hingga saat ini, khususnya di ISS tersebut. Sejumlah eksperimen telah dilakukan kepada hewan yang dibawa oleh manusia ke sana. Tentu saja tidak akan seekstrem yang dirasakan para astronot hewan generasi awal.

Berikut ini adalah beberapa contohnya:

- Pada 2014, sebuah eksperimen mengirim koloni semut ke ISS dan membandingkannya dengan koloni lain di Bumi. Tujuannya adalah untuk melihat bagaimana gaya berat mikro mempengaruhi pergerakan semut di luar angkasa saat mereka mencari makanan.

-Pada 2016, dua belas tikus jantan dikirim ke kompleks ISS selama 30 hari. Para peneliti ingin melihat perubahan DNA hewan tersebut.

- Pada 2017, bayi tikus yang sehat muncul dari sperma tikus yang diinangi di ISS selama hampir 300 hari, yaitu pada 2013-2014. Hal itu menunjukkan bahwa sperma untuk spesies lain dapat ditampung di luar Bumi jika terjadi bencana suata hari.

- Pada Juni 2021, sebuah kapsul kargo SpaceX membawa peralatan penelitian, termasuk cumi-cumi bobtail ke Stasiun Internasional Ruang Angksa. Di Bumi, cumi-cumi menampung mikroba yang memungkinkan mereka bersinar dalam gelap.

Menurut NASA, menjadikan bayi cumi-cumi sebagai model sangat berguna untuk mengatahui bagaimana mikrobioma bertahan dalam kondisi di luar angkasa. Mikrobioma manusia sangat penting untuk proses seperti mencerna makanan.

Sumber. Space.com

Topik Menarik