11 Film Korea sedih yang bikin banjir air mata, cerita Hope terenyuh

11 Film Korea sedih yang bikin banjir air mata, cerita Hope terenyuh

Nasional | brilio.net | Kamis, 27 Januari 2022 - 19:35
share

Brilio.net - Film Korea sedih benar-benar berhasil membuat siapa pun yang menontonnya benar-benar tersedu, terenyuh, dan bahkan benar-benar menangis. Film-film tersebut berhasil menampilkan cerita yang realistis dan menarik perhatian para penontonnya.

Selain itu, plot cerita yang sering tak diduga-duga membuat film Korea yang memuat kisah sedih tersebut berhasil menarik empati banyak penontonnya. Kisah tentang ketidakberuntungan, stigma lingkungan, hingga berbagai hal yang tak sepenuhnya bisa dikendalikan oleh setiap pemeran utama.

Film-film tersebut mencoba menampilkan cerita-cerita kecil yang kerap terjadi, tidak hanya bagi orang Korea saja, melainkan bisa dirasakan oleh semua orang yang menontonnya.

Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (27/1), berikut 11 film Korea sedih yang bikin banjir air mata, cerita Hope terenyuh.

1. Kim Ji-Young: Born 1982 (2019).

foto: imdb.com

Kim Ji-young: Born 1982 merupakan film melodramatis yang mengisahkan seorang perempuan yang sudah menikah dan selalu dituntut berbagai hal oleh lingkungan sekitarnya. Kim Ji-young, perempuan Korea biasa usia 30-an yang sering kali merasa berat menjalani rutinitasnya sebagai seorang ibu rumah tangga. Walaupun menikah dengan orang yang dicintainya, tetapi ia masih harus berusaha keras untuk membesarkan anak perempuannya dan meninggalkan banyak hal keinginan.

Sementara itu, Jung Dae-hyun pun mulai khawatir dengan istrinya yang terlalu banyak memikul beban, terutama beban pikiran dari tuntutan lingkungan sekitarnya, Dae-hyun pun mendatangi psikiater dan menyatakan bahwa istrinya sudah menjadi orang lain yang tak dikenalnya dahulu. Namun, setelah mendatangi psikiater tersebut, Dae-hyun pun sadar bahwa istrinya tidak baik-baik saja.

2. Birthday (2019).

foto: imdb.com

Birthday berkisah tentang keluarga kecil Jung-il dan Soon-nam dengan dua orang putra-putri mereka. Mereka tampak bahagia dengan anak-anak lucu yang membuat hidup mereka secara berharga.

Kebahagiaan tersebut kemudian terkoyak saat Su-ho, putra sulung mereka menjadi salah satu korban hilang dalam tragedi Sewol Ferry pada 16 April 2014. Jung-il selalu merasa bersalah karena tidak menemani putranya tersebut saat kejadian. Di tengah kesibukannya bekerja membuka toko kelontong, keluarga ini terus berusaha menanam harapan setiap harinya dan merawat sebaik mungkin Ye-sol yang menjadi anak satu-satunya mereka.

3. Be With You (2018).

foto: imdb.com

Be With You mengisahkan saat Im Soo-ah membuat janji kepada suaminya Jung Woo-jin sebelum benar-benar meninggal dunia. Soo-ah berjanji untuk kembali ke tempat mereka berdua tinggal satu tahun kemudian pada awal musim hujan. Ajaibnya, ia menepati janji tersebut di hadapan suami dan putranya, tetapi ia tak punya ingatan apa-apa.

Walaupun begitu, pertemuan tersebut membuat Woo-jin dan anaknya bahagia hingga akhir musim hujan selesai dan Soo-ah harus pergi meninggalkan mereka lagi. Film ini ditutup dengan adegan mengharukan yang dijamin bisa membuat siapa pun yang menontonnya larut dalam kesedihan yang ditampilkan.

4. Pure Love (2016).

foto: imdb.com

Film Pure Love hadir dengan alur mundur yang dikisahkan oleh seorang DJ radio, yang mendapat surat dari cinta pertamanya. Ia pun terkenang masa lalu yang hampir dilupakannya. Surat tersebut mengisahkan peristiwa 23 tahun lalu tentang lima sekawan yang menghabiskan musim panas bersama. Selain itu, surat tersebut juga bercerita tentang Beom-sil yang pemalu dan polos jatuh cinta kepada Soo-ok.

Beom-sil naksir Soo-ok dan menunggu di dekat jendela gadis itu selama musim panas. Soo-ok menderita cedera kaki yang membuatnya tidak bisa berjalan dengan baik sehingga dia selalu digendong oleh Boem-sil. Cinta itu mekar dan bagaimana dia selalu melihatnya sebagai gadis yang ingin dia nikahi di masa depan.

5. Salut D\'Amor (2015).

foto: imdb.com

Salut D\'Amor berkisah tentang Kim Sung-chil yang sudah berusia 70 tahun dan bekerja paruh waktu di sebuah supermarket lokal. Ia dikenal sebagai seorang pemarah dan punya tempramental yang dikenal buruk. Suatu hari, Jang-soo, seorang pemilik supermarket dan presiden proyek pembangunan kota, berusaha mati-matian untuk mendapatkan tanda tangannya agar pria tua tersebut menyetujui proyek pembangunan yang akan berdampak besar pada rumah sekaligus tempat tinggalnya.

Di tengah kondisi tersebut, Sung-chil hidup seperti biasanya dengan putri-putrinya yang sudah beranjak dewasa. Suatu hari, ia bertemu dengan Geum-nim, tetangga barunya yang sangat ramah dan penuh semangat menjalankan toko bunga di samping rumahnya. Sung-chil jatuh cinta kepada Geum-nim, tapi ia masih canggung sekali soal percintaan. Sung-chil pun didukung banyak orang untuk dekat dan menarik simpati Geum-nim, tetapi semua putri Sung-chil menolak rencana tersebut. Film ini mengisahkan seorang ayah tunggal yang bertahun-tahun membesarkan putri-putrinya dengan penuh cinta dan pada saat yang sama, ia dihantui oleh proyek pembangunan kota yang ingin merampas rumah dan lingkungannya.

6. Ode To My Father (2014).

foto: imdb.com

Ode To My Father berlatar ketika evakuasi Hungnam pada 1950 dalam Perang Korea dan ribuan pengungsi yang saat itu menjadi wilayah Korea Utara diangkut ke wilayah Selatan dengan kapal Angkatan Laut AS. Ketika itu, Deok-soo kehilangan Mak-soon, saudara perempuannya. Setahun kemudian, Deok-soo pergi ke Eropa untuk mencari peruntungan di tengah kesulitan yang amat sangat menimpa keluarganya. Ia pun menjadi seorang pekerja tamu yang biasanya dilakukan oleh para imigran di tambang batu bara agar bisa membiayai sekolah saudaranya di Universitas Nasional Seoul.

Deok-soo bertemu dengan Young-jaa hingga akhirnya mereka menikah setelah beberapa bulan kemudian kembali ke Korea secara bergantian. Film ini mengisahkan fase-fase orang-orang yang menjadi korban perang saudara di Korea dan berusaha untuk bisa meningkatkan taraf hidupnya secara perlahan, walaupun harus bekerja di tempat-tempat yang berbahaya.

7. Miracle in Cell No.7 (2013).

foto: imdb.com

Miracle In Cell No. 7 mengisahkan kehidupan Lee Yong-goo, seorang ayah penyandang disabilitas mental yang dituduh melakukan penculikan, kekerasan seksual, hingga pembunuhan. Ia kemudian diancam hukuman mati dan akan hidup di penjara seumur hidupnya. Padahal, ia masih mempunyai seorang putri cerdas yang masih berusia enam tahun dan apa yang dituduhkan belum terbukti sepenuhnya. Selama dalam sel, Lee Yong-goo bertemu dengan penghuni lain.

Sejak masuk penjara, ia sangat rindu dengan anaknya, begitupun sebaliknya. Agar hubungan anak-bapak bisa terjalin kembali, teman penghuni sel membantu mereka mempertemukan Lee Yong-goo dan anaknya. Mereka perlu menyiapkan trik dan teknis super cerdas. Film ini menampilkan berbagai proses hukum, mulai dari memeriksa tempat kejadian perkara, hingga proses persidangan yang menguras emosi. Selain itu, film ini berhasil membuat banyak penontonnya menangis haru melihat perpisahan antara ayah penyandang disabilitas mental dengan putrinya yang cerdas.

8. Hope (2013).

foto: imdb.com

Hope merupakan film yang menceritakan kisah malang So-won, seorang gadis muda yang mengalami pemerkosaan hingga hampir mati saat perjalanan ke sekolah. Saat dalam kondisi yang hampir tidak berdaya, ia kemudian berhasil memanggil ambulans dan ia pun berhasil mendapat pertolongan.

So-won kemudian didiagnosis mengalami gejala gangguan stres pasca-trauma yang membuatnya mengira bahwa sang ayah adalah pelakunya. Film ini menampilkan bagaimana keluarga penyintas bisa menjalani kehidupan yang sama sekali berbeda setelah kejadian yang tak diinginkan menimpa putri yang mereka cintai.

9. A Werewolf Boy (2012).

foto: imdb.com

A Werewolf Boy berkisah tentang Kim Sun-yi yang sudah sepuh kembali lagi ke kampung halaman di Korea setelah puluhan tahun pergi ke Amerika karena Perang Korea. Kim Sun-yi punya sejarah panjang mengapa dirinya bisa selamat dari kondisi perang tersebut dan bisa pergi ke Amerika. Sun-yi pergi bersama dua orang putrinya.

Ketika sampai di rumah tersebut, Sun-yi menemukan seorang lelaki yang terkunci dalam sebuah ruangan. Selain itu, di rumah tersebut juga ada Ji-tae yang juga jatuh cinta kepada anak tertua Sun-yi dan punya sebuah rencana misterius kepada keluarga Sun-yi.

10. Harmony (2010).

foto: imdb.com

Harmony berkisah tentang kehidupan pilu para perempuan yang terpaksa hidup di penjara. Kim Moon-ok, seorang profesor musik di sebuah universitas divonis hukuman mati setelah membunuh suami beserta selingkuhannya. Saat di penjara, ia bertemu dengan Hong Jeong-hye yang divonis 10 tahun penjara setelah membunuh suaminya yang sudah melakukan kekerasan fisik kepadanya.

Saat dipenjara, Jeong-hye sudah hamil dan bayi yang dikandungnya lahir di penjara. Namun, Jeong-hye tidak bisa mengasuh bayinya di penjara dan harus menyerahkan ke lembaga adopsi untuk diasuh oleh orang lain. Sebelum hal itu terjadi, Jeong-hye membentuk paduan suara dan Moon-ok menjadi pimpinan kelompok paduan suara ini. Para napi dan petugas lapas pun terharu dengan penampilan dan persembahan terakhir untuk anak Jeong-hye.

11. Hello Ghost (2010).

foto: imdb.com

Hello Ghost merupakan film komedi yang mengisahkan Sang-man yang ingin bunuh diri, tetapi selalu selamat. Sang-man sudah berkali-kali mencoba berbagai hal untuk bisa melakukan niat tersebut, tetapi selalu gagal. Mulai dari overdosis pil hingga pernah lompat dari jembatan.

Ketika ada di sebuah rumah sakit, Sang-man terbangun dan melihat seorang pria merokok di sebelahnya. Pria tersebut memberi tahu bahwa rumah sakit tersebut ada hantunya. Sang-man pun dapat melihat empat hantu yang membuntutinya hingga ia kembali ke tempat tinggalnya. Film ini mengisahkan cerita pilu yang dialami empat hantu tersebut ketika mereka menjadi seorang manusia.

Topik Menarik