Tren Pergantian Pelatih Kompetisi Liga I, Ini Kata Manajemen Persib

Tren Pergantian Pelatih Kompetisi Liga I, Ini Kata Manajemen Persib

Nasional | republika | Kamis, 27 Januari 2022 - 00:09
share

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Kompetisi Liga 1 2021/2022 memasuki putaran kedua dan tengah berlangsung pertandingan pekan ke-21. Namun, ada tren baru dalam kompetisi soal pelatih.

Hanya ada enam klub tersisa yang tetap mempertahankan posisi pelatih kepala sejak kompetisi dimulai. Di antaranya adalah pelatih Bhayangkara FC Paul Munster, pelatih Arema FC Eduardo Almeida, pelatih Persebaya Surabaya Aji Santoso, pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts, pelatih Bali United Stefano Cugurra dan pelatih Persita Widodo Cahyono Putro.

Dalam daftar tersebut, hanya Widodo yang membawa timnya bersaing di papan tengah. Namun, Persita saat ini menjadi tim promisi yang memiliki poin terbanyak dibanding dua tim promosi lainnya, Persik Kediri dan Persiraja Banda Aceh. Sedangkan lima tim lainnya mengisi persaingan papan atas dan tengah berebut posisi puncak.

Artinya, telah ada 12 klub atau dua pertiga tim peserta yang mengganti posisi pelatih kepala. Bahkan Borneo FC dan PSIS telah lebih dari sekali mengganti pelatih mereka.

Pelatih Persib, Robert Rene Alberts mengaku, tak habis pikir dengan tren tersebut. Menurutnya, klub sehat adalah klub yang memiliki proses meningkat dari asahan pelatih dalam memimpin tim. Bukan pelatih yang hanya menuntut kemenangan atau prestasi.

"Apa yang kami lakukan? Apa filosofi di balik itu? Kamu harus relistis, kamu harus profesional dalam melakukan pendekatan (target)," kata Robert.

photo
Latihan rutin Persib Bandung. - (Dok. Persib)

Menariknya, sejak kompetisi Liga 1 kembali bergulir pada 2017 lalu, tidak ada pelatih yang membawa juara tim sebagai status pelatih baru. Sebut saja saat musim 2017 saat Bhayangkara diasuh oleh Simon Mcmenemy, juga Stefano Cugurra yang berhasil mendapatkan juara bagi dua klub, Persija pada 2018 dan Bali United pada 2019 lalu.

Robert pun mendeskripsikan, proses membangun sepak bola dengan apa yang dilakukan oleh Manchester City di bawah asuhan Pep Guardiola. Menurutnya, Guardiola turut membutuhkan proses hingga klub menjadi juara tidak hanya satu musim saja.

"Jika 3-5 pelatih, atau mengacu pada Liga Inggris sebagai contoh, kalian tidak banyak pelatih diganti. Padahal, itu liga terbaik di dunia dan punya ekspektasi tertinggi. Tapi mereka juga realistis," kata Robert.

Posisi Robert memang sudah bisa dibilang aman untuk menukangi Persib hingga akhir musim ini. Prestasi Persib saat putaran pertama lalu membuat manajemen Persib hanya melakukan evaluasi bagi pemain saja.

Direktur PT Persib Bandung Bermartabat, Teddy Tjahjono percaya, bahwa klub yang sukses membutuhkan proses panjang. Sayangnya, apa yang terjadi pada Persib di musim ini akibat pandemi Covid-19.

"Karena dari 20 pertandingan data statistik kinerja Robert masih baik dan kita masih di jalur juara. Makanya, Persib masih di jalur juara dan kesempatan masih besar," kata Teddy.

Teddy mengakui, tim sudah menemukan bentuk terbaiknya saat musim 2020 lalu. Saat itu, Persib berhasil menyapu bersih tiga pertandingan pertama dengan poin penuh, dimana prestasi tersebut menjadi kali pertama bagi Persib sejak musim 2017 lalu.

"Kelihatan pada musim 2020 kita mana pernah bisa menang tiga kali berturut-turut. Itu kan belum pernah terjadi, tapi keburu ada pandemi Covid-19 sampai 1,5 tahun terhenti dan kita harus mulai lagi walaupun dengan skuat yang sama, tapi itu proses, kita harus lihat tim ini berproses," kata Teddy.

Topik Menarik