Sakit Hati Diusir Dari Rumah, Ibu di Tangsel Ini Ingin Anaknya Dipenjara

Sakit Hati Diusir Dari Rumah, Ibu di Tangsel Ini Ingin Anaknya Dipenjara

Nasional | bantennews.co.id | Rabu, 26 Januari 2022 - 20:06
share

TANGSEL LF (45), seorang ibu asal Tangerang Selatan (Tangsel) merasa sakit hati dengan perlakuan anaknya S lantaran diusir dari rumahnya sendiri.

Tanpa ragu LF langsung membawa anaknya tersebut ke meja hijau persidangan dengan agenda pembacaan tuntutan di Pengadilan Negeri Tangerang, Selasa (25/1/2022) kemarin.

Menurut pengakuan LF, perilaku anaknya tersebut tidak tahu diri dan sudah melampaui batas. Padahal, kata dia, dirinya mengklaim sudah memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh anaknya. Mulai dari laptop hingga motor meski sang anak sudah bekerja.

Bilang mau usaha saya beliin laptop, saya beliin motor. Masa saya diusir, enggak malu sama saya. Gini, mas sudah bekerja, tega enggak sih minta orangtua, enggak tega banget ya. Seharusnya mas sudah besar merangkul orangtuanya, enggak minta duit sudah bersyukur banget ya sama ibunya, katanya.

Sakit sih, sakit banget ya, karena sudah saya besarkan, sekolahkan, tapi malah dibalas dengan kelakuannya, sakit banget. Ya kalau kehilangan ya enggak apa-apa. Saya mending, jujur ya, harta saya daripada saya kasih makan (dia) mending saya kasihkan ke yatim piatu, tambahnya.

LF mengungkapkan, sebelum permasalahan ini dibawa ke meja hijau, ia sudah berusaha melakukan mediasi didampingi ketua RT RW dan Binamas. Tapi mediasi itu gagal. Justru LF mengaku diusir oleh anaknya S. Semua pakaian milik LF dikeluarkan.

Kan ini menantang saya. Saya sudah baik-baik panggil RT RW, Bimas, mediasi enggak ada (hasil). Bahkan baju saya dikeluarkan lagi di depan mereka. Gimana saya sebagai ibu enggak boleh masuk lagi pintunya dikunci. Diusir kayak gitu, pantas enggak sebagai anak? Itu saya kasih makan loh. Dia enggak mikir kalau saya punya utang kiri kanan, paparnya.

LF membantah pernyataan anaknya S yang menjual kulkas untuk biaya makan karena tak punya uang setelah terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Menurutnya, ada rentang waktu antara kejadian PHK dan penjualan kulkas.

Itu bohong. Itu dia di-PHK kapan tahu, jual kulkasnya kapan tahu. Dia kerja cuma 2 bulan apa 3 bulan dan itu saya ingat banget dia ingin tunjukkan sama saya nih uang Rp500 ribu katanya gitu. Saya bilang pegang aja buat kamu, bebernya. (Ihy/Red)

Topik Menarik