Soal Film Ben & Jody, Yayan Ruhian Bicara Soal Kejahatan di Masyarakat

Soal Film Ben & Jody, Yayan Ruhian Bicara Soal Kejahatan di Masyarakat

Nasional | jawapos | Rabu, 26 Januari 2022 - 15:35
share

JawaPos.com Film Ben & Jody akan mulai tayang di seluruh bioskop tanah air mulai Kamis (27/1) besok. Aktor spesialis fighting Yayan Ruhian memberikan sedikit bocoran terkait film arahan sutradara Angga Dwimas Sasongko tersebut.

Menurut Yayan Ruhian, film ini menggambarkan 3 lapisan masyarakat dalam struktur sosial. Ada yang berada di lapisan paling bawah, menengah, dan lapisan atas. Dia juga mengungkap dalam film Ben & Jody ini, ada yang melakukan tindakan kejahatan namun berusaha cuci tangan.

Lapisan masyarakat itu ada. Ada lapisan di bawah, di tengah, dan atas. Ada yang mainnya di lumpur tapi tak mau kotor. Siapa yang berbuat mewakili itu (nanti tonton). Menurut saya ini sangat dalam pesannya dari keseluruhan film ini, kata Yayan Ruhian kepada JawaPos.com di bilangan Lebak Bulus Jakarta Selatan Rabu (26/1).

Dia juga menceritakan tentang karakter Aa Tubir yang diperankannya. Menurut lelaki yang akrab disapa Kang Yayan, sejatinya Aa Tubir adalah seorang idealis, nasionalis, tapi juga realistis. Berada di daerah perantauan, ia tentu harus mempertahankan diri buat bertahan hidup.Tapi dia akhirnya memilih profesi yang kurang baik.

Datang dari daerah Sunda ke suatu daerah, dia punya nyali aju membela yang bayar. Maju tak gentar membela yang bayar, yang itu juga banyak di kita ya, ungkapnya.

Yayan Ruhian lantas menjelaskan gaya fighting Aa Tubir dalam film Ben & Jody. Aa Tubir bukan tampil sebagai seorang yang jago bela diri, tapi tampil sebagai yang punya nyali secara fighting. Secara karakter Aa Tubir seperti itu, paparnya.

Dia tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Angga Dwimas Sasongko selaku sutradara karena telah diberukan kepercayaan memerankan karakter Aa Tubir. Yang bukan hanya memanfaatkan Yayan Ruhian soal adegan fighting, lebih dari itu, film ini juga memberinya kesempatan untuk melakukan sebuah adegan drama.

Saya mengatakan itu sebagai sebuah tantangan. Saya senang sekali, terima kasih mas Angga. Saya menyampaikan karakter Aa Tubir sesuai dengan fantasi Mas Angga, ungkapnya.

Topik Menarik