Geger! Pengakuan Pengawas Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat, Sudah 500 Pasien Sembuh

Geger! Pengakuan Pengawas Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat, Sudah 500 Pasien Sembuh

Nasional | koran-jakarta.com | Rabu, 26 Januari 2022 - 09:40
share

Kasus kerangkeng manusia yang dimiliki Bupati Langkat nonaktif mulai terbuka dengan kesaksian dari pengawas tempat tersebut. Suparman PA, pengawas kerangkeng manusia di halaman rumah Bupati Langkat nonaktif, Terbit Rencana, memberikan pengakuan soal keberadaan kerangkeng itu.

Dirinya menyebut, kerangkeng manusia tersebut merupakan tempat pembinaan bagi pecandu narkoba. Letak tempat tersebut berada di Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat. Lalu, untuk kapasitas kerangkeng itu bisa menampung 160 orang.

"Kalau untuk kapasitas paling banyak 160 orang. Jadi kalau lebih dari situ, kita tidak bisa menampungnya lagi," ujar Suparman, Selasa (25/1).

Sementara itu, dalam menjalankan tempat pembinaan bagi pecandu narkoba, Suparman menyebutkan ada sejumlah program yang dilakukan untuk mengobati pasien agar terbebas dari penyalahgunaan atau kecanduan narkoba.

Program tersebut salah satunya rehabilitasi dan pengobatan yang tenaga medisnya langsung didatangkan dari Dinas Kesehatan di Kecamatan Kuala.

"Dalam masa pembinaan, pasien juga mendapatkan pengobatan medis. Hal ini demi menunjang berlangsungnya saat masa pembinaan," jelas dia.

??Suparman yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Balai Kasih itu menuturkan, semenjak awal pertama berdiri hingga saat ini, lokasi pembinaan bagi pecandu narkoba milik Terbit Rencana telah membuat pulih dari ketergantungan yang sedikitnya 500 pasien atau pecandu.

Ternyata bukan cuma mendapatkan pengobatan gratis, semua pasien juga mendapatkan siraman rohani seperti menjalankan salat 5 waktu, pengajian dan lain-lainnya berkaitan dengan keagamaan.

Suparman melanjutkan, semua pasien yang dirawat di tempat pembinaan bagi pecandu narkoba ini seluruhnya diserahkan oleh pihak keluarga dan membuat pernyataan tertulis.

"Jadi tidak ada unsur paksaan di sini. Semua pasien diantarkan oleh pihak keluarga untuk mendapatkan pengobatan gratis," tutup dia.

Topik Menarik