Hadiri Pengukuhan BPP KBB Kaltim, Simak Pesan Sultan Khairul Saleh

Hadiri Pengukuhan BPP KBB Kaltim, Simak Pesan Sultan Khairul Saleh

Nasional | apahabar.com | Sabtu, 22 Januari 2022 - 18:53
share

apahabar.com , SAMARINDA Sultan Banjar H Khairul Saleh Al-Mustashim Billah jadi tamu istimewa dalam pengukuhan Badan Pengurus Provinsi Kerukunan Bubuhan Banjar Kalimantan Timur (BPP KBBKT) periode2022-2027, Sabtu (22/1).

Ketua BPP KBBKT H Irianto Lambrie beserta pengurus dikukuhkan langsung oleh Gubernur Kaltim H Isran Noor, yang digelar di Gedung Plenary Hall Gor Madya Sempaja Jalan KH Wahid Hasyim Samarinda.

Sultan Khairul Saleh saat memberikan sambutan sangat mengapresiasi pengukuhan BPP KBBKT, dan mendoakan semoga kepengurusan ini menjadi wadah perekat silaturahmi masyarakat Banjar.

BPP Kerukunan Bubuhan Banjar Kalimantan Timur dan Kesultanan Banjar berfoto bersama dengan Gubernur Samarinda dan Forkopimda Provinsi Kaltim, Sabtu (22/1). Foto-istimewa.

Apalagi Provinsi Kalimantan Timur hari ini merupakan kawasan masa depan dimana orang-orang Banjar harus mampubatajakdan berperan di barisan depan dalam membangun Kalimantan Timur dan Indonesia, ucap Khairul Saleh.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini menginginkan, organisasi KBB harus dimaknai sebagai ruang bersama untuk saling membesarkan. Karena organisasi ini tidak sekadar ruang berkumpul sesama entitas suku tetapi menjadi ruang untuk menjemput zaman.

Ulun sangat percaya dengan kepemimpinan Datuk Irianto Lambrie dan pengurus, adalah orang-orang yang tidak sekedar memiliki kemampuan merekatkan yang tidak rekat, mendekatkan yang tidak dekat, tetapi mampu membawa maruah orang Banjar sebagai bangsa yang tangguh, cangkal, samuak saliur, dan mampu menjemput zaman. Bangsa kita ini sudah ditakdirkan menjadi bangsa pejuang dan bangsa pahlawan waja sampai kaputing untuk kebaikan, papar Khairul Saleh.

Lebih jauh Khairul Saleh mengatakan, usaha mengorganisir entitas etnis dalam organisasi adalah keniscayaan dalam menjemput zaman, keniscayaan dalam bersaing, keniscayaan dalam berkolaborasi kepada semua pihak.

Apalagi pemerintah pusat telah menjadikan Kalimatan Timur sebagai Ibukota Negara RI yang tentu saja orang Banjar harus menjadi barisan depan mendukung usaha pembangunan masa depan Indonesia, terangnya.

Agar mampu menjemput zaman mesti harus mempersiapkan diri dari sekarang hingga generasi Banjar yang akan datang. Sebab, tidak akan mampu bersaing jika tidak memperkuat sumberdaya manusia, tidak akan bisa bekerjasama jika tidak mempersiapkan etika, adab, kepercayaan, dan kapasitas diri.

Jangan ada orang Banjar katuju bacakut papadaan hanya karena soal perebutan kekuasaan, jabatan formal dan informal yang berpotensi memecah belah persaudaraan, pesannya.

Ilmu pengetahuan yang dimiliki harus menjadi penuntun dalam mengajak kebaikan, jabatan harus menjadi jalan berbuat kebaikan dan keadilan kepada siapa pun. Jangan sampai ilmu mengalahkan adab, jabatan mengalahkan amanah.

Ulun juga ingin mengingatkan bahwa kita harus tetap menjunjung nilai nilai budaya Banjar yang Islami sebagaimana diamanahkan raja-raja terdahulu dalam UU Sultan Adam, dan saling mengayomi, samuak saliur, salapik sakaguringan sabantal sakalang gulu, di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung, tutup mantan Bupati Banjar dua periode ini. (Adv)

Topik Menarik