Menkes Apresiasi Vaksin Jimpitan Plus di Bantul

Menkes Apresiasi Vaksin Jimpitan Plus di Bantul

Nasional | radarjogja | Jum'at, 21 Januari 2022 - 12:37
share

RADAR JOGJA Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi program Vaksin Jimpitan Plus di Bantul. Menurutnya strategi ini efektif dalam menjaring penerima vaksin Covid-19. Terlebih sasaran utama dari gerakan ini adalah para lanjut usia (lansia).

Budi menilai kearifan lokal menjadi kekuatan tersendiri. Pelaksanaan vaksinasi di masyarakat tak sepenuhnya menjadi tanggungjawab pemerintah. Terbukti pelaksanaan di beberapa provinsi diinisiasi oleh kelompok masyarakat.

Vaksin di Indonesia itu sudah mencapai 300 juta. Nomor 4 di dunia. Ini karena yang menyelenggarakan rakyat sendiri jadi gerakan bukan program pemerintah, jelasnya ditemui saat meninjau Vaksin Jimpitan Plus di SD Muhammadiyah Jogodayoh, Sumbermulyo, Kapanewon Bambanglipuro Bantul, Jumat (21/1).

Budi mencontohkan secara langsung gerakan dalam Vaksin Jimpitan Plus. Seluruh elemen masyarakat bergotong royong dalam penyelenggaran vaksin. Menjemput para lansia di kediamannya masing-masing untuk dibawa ke sentra vaksin.

Aksi ini menjadi bukti bahwa kesadaran masyarakat akan vaksin Covid-19 sangatlah tinggi. Membentuk sistem kekebalan tubuh di lingkungannya masing-masing. Secara tidak langsung juga memberikan rasa aman dan nyaman saat akan beraktivitas.

Lihat komponen rakyat yang semangat di sini. Para orangtua diangkut sendiri pakai motor atau ambulan. Saya ucapkan selamat ke Kepala Puskesmas, Bu Lurah, Pak Bupati ini investasi di akhirat banyak, katanya.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menuturkan tak mudah untuk vaksinasi lansia. Ini karena mayoritas terkendala mobiltas untuk menuju lokasi vaksin. Baik terkendala kesehatan fisik maupun sarana prasarana agar bisa mendapat vaksin Covid-19..

Kerjasama dalam Vaksin Jumputan Plus diakui olehnya menjadi solusi. Para lansia dijemput untuk dibawa ke sentra vaksin di SD Muhammadiyah Jogodayoh Sumbermulyo, Bambanglipuro Bantul. Adapula yang inisiatif keluarga dengan kendaraan pribadi.

Hari ini terus lakukan percepatan vaksin di Bantul terutama bagi kalangan lansia. Orang yang punya hambatan fisik kami jemput. Lalu melalui drive thru sehingga cepat capaian vaksin untuk lansia, ujarnya.

Tak hanya lansia, Pemkab Bantul juga fokus kepada kelompok resistensi. Berupa penolakan vaksin atas dasar ideologis agama. Kondisi ini terpantau di Kapanewon Sewon, Kapanewon Banguntapan dan Kapanewon Kasihan.

Dalam melakukan pendekatan, Pemkab Bantul tak sendiri. Melibatkan Nahdahtul Ulama Muhammadiyah untuk memberikan edukasi. Sehingga para penolak yakin bahwa vaksin Covid-19 tidak bertentangan dengan agama.

Kami jemput untuk yang menolak divaksin karena alasan ideologis. Ada di Sewon, Banguntapan dan Kasihan. Beberapa kelompok kami rayu dan jemput caranya berkerjasama dengan NU dan Muhammadiyah. Akhirnya mereka mau vaksin, katanya. (dwi)

Topik Menarik