Letusan Gunung Berapi Tonga, 500 Kali Lebih Dahsyat Dibanding Bom Atom Hiroshima

Letusan Gunung Berapi Tonga, 500 Kali Lebih Dahsyat Dibanding Bom Atom Hiroshima

Nasional | sulselsatu.com | Jum'at, 21 Januari 2022 - 09:56
share

SULSELSATU.com Gunung berapi bawah laut di dekat Tonga memiliki erupsi yang jauh lebih besar dibanding bom atom. Kekuatan letusan gunung berapi Tonga mencapai 500 kali lebih dahsyat dibanding bom atom Hiroshima.

Melansir detikcom, Jumat, (21/1/2022), periset di NASA mengestimasi bahwa kekuatan erupsi itu jauh melebihi bom atom yang dahulu meluluhlantakkan Hiroshima di akhir Perang Dunia II.

Kami mendapatkan angka yang setara dengan 10 megaton TNT, kata James Garvin, Chief Scientitsi di NASAs Goddard Space Flight Center yang dikutip detikINET dari NPR.

Artinya, kekuatan letusan gunung berapi Tonga 500 kali lebih dahsyat dibandingkan bom atom Hiroshima. Begitu dahsyatnya sehingga letusan itu bahkan terdengar sampai sejauh wilayah Alaska.

Garvin meyakini bagian terburuk dari letusan ini bagi Tonga mungkin sudah berakhir, setidaknya pada saat ini. Jika seperti yang terjadi pada erupsi vulknanis semacam ini sebelumnya, maka kita tidak akan lagi melihat letusan semacam itu untuk sementara waktu, kata dia.

Gunung berapi Hunga Tonga-Hunga Haapai diketahui mengalami beberapa kali erupsi dalam beberapa tahun belakangan. Material vulkanik Hunga Tonga-Hunga Haapai kabarnya hingga menembus permukaan laut saat terjadi letusan di tahun 2009.

Letusan terbarunya yang terjadi Sabtu (15/1), tak hanya menyebabkan gelombang tsunami di Tonga, tetapi juga berdampak di seluruh Pasifik. Peringatan tsunami pun dikeluarkan beberapa wilayah Selandia Baru, Jepang, dan Amerika Serikat.

Gelombang tertinggi yang teramati adalah 120 cm di Pulau Amami Oshima di Prefektur Kagoshima, diikuti oleh gelombang 110 cm di Pelabuhan Kuku di Prefektur Iwate.

Menurut Michael Poland, pakar geofisika di US Geological Survey, erupsi ini kemungkinan adalah salah satu peristiwa paling keras suaranya yang pernah terjadi di Bumi dalam satu abad terakhir.

Mungkin saja peristiwa ini adalah erupsi paling keras sejak letusan gunung berapi Krakatau di Indonesia pada tahun 1883, kata Poland.

Topik Menarik