Geger! Data Bank Indonesia Bocor Diserang Peretas, Begini Respon Kominfo

Geger! Data Bank Indonesia Bocor Diserang Peretas, Begini Respon Kominfo

Nasional | koran-jakarta.com | Jum'at, 21 Januari 2022 - 10:45
share

Kementerian Komunikasi dan Informatika ( Kominfo ) memberikan keterangan usai kebocoran data dari Bank Indonesia (BI).

Juru Bicara (Jubir) Kementerian Kominfo Dedy Permadi memberikan pesan apresiasi kepada BI yang telah berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam upaya melaksanakan verifikasi, pemulihan, audit, dan mitigasi sistem elektronik BI.

"Kementerian Kominfo turut mendorong para Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) yang mengalami gangguan keamanan pada sistem elektroniknya untuk dapat melakukan koordinasi dengan BSSN," kata Dedy dalam siaran persnya, Kamis malam (21/1).

Diketahui, BSSN merupakan lembaga yang berwenang untuk merekomendasikan implementasi teknik keamanan siber di Indonesia.

Dedy menyampaikan, lembaga tersebut membuat ketentuan teknis siber, serta kewenangan lain terkait yang diatur oleh peraturan perundang-undangan.

"Kementerian Kominfo sesuai amanat peraturan perundang-undangan akan terus melakukan pengawasan komitmen dan keseriusan PSE dalam melindungi data pribadi yang dikelolanya dengan memerhatikan kelayakan dan keandalan sistem pemrosesan data pribadi baik dari aspek teknologi, tata kelola, dan sumber daya manusia," paparnya.

Dalam pemberitaan data Bank Indonesia yang diduga bocor. Informasi tersebut bersumber dari akun Twitter Dark Tracer. Dari data yang bocor tersebut, memperlihatkan sebuah hasil retasan kelompok peretas, geng ransomware Conti.

"Conti ransomware gang has announced "BANK OF INDONESIA" on the victim list," cuitan Dark Tracer disertai postingan yang bergambar berupa file diduga milik Bank Indonesia usai dibocorkan.

Tampilan yang dibagikan Dark Tracer tersebut memperlihatkan deretan file dengan nama depan corp.bi.go.id. Tertera pula keterangan bahwa total data yang bocor tersebut sebanyak 838 file sebesar 487,09 MB.

Juru Bicara BSSN Anton Setiawan menjelaskan kalau serangan itu terjadi pada 17 Desember 2021. Pihak BI sudah dilaporkan ke BSSN, kedua pihak langsung berkoordinasi untuk melakukan mitigasi terhadap insiden tersebut.

Laporan tercatat terdapat 16 PC yang terdampak dari serangan ini. Adapun data yang dicuri berisikan pekerjaan personal pada kantor BI cabang Bengkulu.

"Tidak ada data terkait sistem kritikal di BI," ujar Anton.

Selain itu, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyatakan tidak ada data yang secara spesifik diincar oleh peretas. Dirinya bilang ada perangkat lunak berbahaya atau malware yang masuk ke BI.

"Itu malware yang masuknya lewat (email) pegawai, nggak ada data specific yang diincar," jelas Erwin.

Topik Menarik