Curiosity NASA Temukan Senyawa Organik di Mars, Tanda Kehidupan?

Curiosity NASA Temukan Senyawa Organik di Mars, Tanda Kehidupan?

Nasional | republika | Kamis, 20 Januari 2022 - 01:04
share

ANTARIKSA -- Robot penjelajah NASA, Curiosity telah menemukan beberapa senyawa organik di planet Mars yang bisa menjadi tanda adanya kehidupan kuno di sana. Penemuan itu membuka pekerjaan baru yang berat bagi para peneliti karena harus menguji hipotesis tersebut. Yah, memang itu pekerjaan mereka sih!

Dilansir Space.com, Rabu, 19 Januari 2022, dalam sebuah studi barunya, para peneliti melaporkan beberapa sampel bubuk batuan yang mengandung bahan organik yang kaya akan jenis karbon. Material yang dikumpulkan Curiosity selama bertahun-tahun di Mars ini dikaitkan dengan kehidupan seperti yang ada di Bumi.

Tetapi Mars sejatinya sangat berbeda dari bumi kita tercinta, dan banyak proses di Mars yang tetap misterius. Jadi, anggota tim peleliti menekankan terlalu dini untuk mengetahui apa yang menghasilkan bahan kimia yang menarik tersebut.

"Kami menemukan hal-hal di Mars yang sangat menarik, tetapi kami benar-benar membutuhkan lebih banyak bukti untuk mengatakan bahwa kami telah mengidentifikasi kehidupan," Paul Mahaffy, yang menjabat sebagai peneliti utama laboratorium kimia Curiosity\'s Sample Analysis at Mars (SAM) pada Desember 2021.

"Jadi, kami sedang melihat apa lagi yang bisa menyebabkan adanya karbon itu, jika bukan kehidupan."

Analisis sampel

Curiosity mendarat di dalam Kawah Gale Mars seluas 96 mil (154 kilometer) pada Agustus 2012 dalam misi untuk menentukan apakah daerah itu pernah mendukung kehidupan mikroba. Tim penjelajah segera menentukan lapisan permukaan Gale adalah lingkungan yang berpotensi layak huni pada miliaran tahun yang lalu. Ia menyimpan sistem danau dan aliran yang kemungkinan bertahan selama jutaan tahun pada suatu waktu .

Dalam studi baru yang diterbitkan di Proceedings of the National Academy of Sciences pada Selasa, 18 Januari 2022, tim peneliti melihat banyak sampel bubuk batuan yang dikumpulkan Curiosity. Robot itu memang menggunakan bor perkusi untuk mengambil material penelitian di berbagai lokasi antara Agustus 2012 dan Juli 2021.

Mosaik dari gambar yang diambil oleh mast camera milik Curiosity di Mars. Ini menunjukkan lanskap formasi batu pasir stimson di kawah Gale. Di lokasi ini, Curiosity mengebor sampel yang diperkaya dengan karbon-12. Foto: NASA/Caltech-JPL/MSSS
Mosaik dari gambar yang diambil oleh mast camera milik Curiosity di Mars. Ini menunjukkan lanskap formasi batu pasir stimson di kawah Gale. Di lokasi ini, Curiosity mengebor sampel yang diperkaya dengan karbon-12. Foto: NASA/Caltech-JPL/MSSS

Dia memasukkan bahan ini ke dalam laboratorium SAM, yang kemudian mengidentifikasi dan mengkarakterisasi organik. Untuk diketahui, organik adalah molekul yang mengandung karbon yang merupakan bahan penyusun kehidupan di Bumi .

Para ilmuwan menemukan hampir setengah dari sampel ini diperkaya dengan karbon-12 yang lebih ringan dari dua isotop karbon stabil, dibandingkan dengan pengukuran meteorit Mars dan atmosfer Mars sebelumnya. Isotop adalah elemen yang mengandung sejumlah neutron berbeda dalam inti atomnya. Sementara, karbon-12 umumnya memiliki enam neutron dan karbon-13 memiliki tujuh neutron.

Sampel karbon-12 yang dikirim Curiosity ini berasal dari lima lokasi berbeda di dalam Kawah Gale, yang semuanya menampilkan permukaan purba yang telah terawetkan selama ribuan tahun. Di Bumi, organisme lebih suka menggunakan karbon-12 untuk proses metabolisme, sehingga pengayaan isotop dalam sampel batuan purba ini ditafsirkan sebagai sinyal keberadaan kimia biotik. Tetapi siklus karbon di Mars belum dipahami dengan baik untuk membuat asumsi bahwa itu sama dengan yang terjadi di Bumi.

Kemungkinan awal

Para peneliti membuat tiga kesimpulan awal untuk menjelaskan penemuan sinyal karbon tersebut. Pertama, ada mikroba Mars yang memproduksi metana, yang kemudian diubah menjadi molekul organik yang lebih kompleks setelah berinteraksi dengan sinar ultraviolet (UV) di udara Planet Merah. Organik yang lebih besar ini kemudian jatuh kembali ke tanah dan masuk ke dalam batuan yang diambil oleh Curiosity.

Tetapi reaksi serupa yang melibatkan sinar UV dan karbon dioksida non-biologis, sejauh ini merupakan gas paling melimpah di atmosfer Mars. Bisa jadi karbon itu berasal dari sana. Kemungkinan ketiga, sejak lama tata surya melayang melalui awan molekul raksasa yang kaya akan karbon-12.

"Ketiga penjelasan tersebut sesuai dengan data," kata pemimpin penelitian Christopher House, seorang ilmuwan Curiosity yang berbasis di Penn State University. Menurut dia, mereka masih membutuhkan lebih banyak data.

Butuh data tambahan

Temuan baru ini sangat menarik karena adanya pengayaan karbon-12. Tetapi, Curiosity sebenarnya telah mendeteksi senyawa organik di Mars sebelumnya. Misalnya, tim misi sebelumnya mendeteksi organik dalam sampel batuan bubuk. Robot beroda enam juga telah menjelajah gumpalan metana, yaitu molekul organik paling sederhana, pada beberapa kesempatan.

Tidak jelas apa yang menghasilkan gas metana Mars atau berapa umurnya. Misalnya, senyawa tersebut mungkin dihasilkan oleh mikroba yang sibuk bermetabolisme di bawah permukaan Mars yang saat ini dingin. Alternatifnya, bisa saja dihasilkan oleh interaksi bawah tanah antara batu dan air panas, tanpa melibatkan kehidupan sama sekali.

Tim Curiosity lebih suka untuk menemukan jawaban dari kandungan karbon-12 itu, menjelajahi asal-usul organik ini lebih lanjut. Tapi itu akan membutuhkan keberuntungan, mengingat para peneliti tidak dapat memprediksi kapan dan di mana gumpalan seperti itu akan muncul.

Robot penjelajah generasi terbaru NASA, Perseverance.Foto: NASA
Robot penjelajah generasi terbaru NASA, Perseverance.Foto: NASA

Data yang berguna diharapkan akan dikirim oleh penjelajah Mars lainnya, Perseverance. Robot NASA itu telah mendarat di dalam kawah lain dari Planet Merah pada Februari 2021. Saat ini, Perseverance sedang memburu tanda-tanda kehidupan Mars kuno dan mengumpulkan banyak sampel yang akan dikembalikan ke Bumi untuk dianalisis. Mungkin pada awal 2031.

Topik Menarik