Nadiem Makarim: Tak Ada Paksaan Soal Penerapan Tiga Opsi Kurikulum

Nadiem Makarim: Tak Ada Paksaan Soal Penerapan Tiga Opsi Kurikulum

Nasional | jawapos | Rabu, 19 Januari 2022 - 18:02
share

JawaPos.com Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan tiga opsi kurikulum untuk diterapkan pada tahun ajaran baru 2022/2023. Mulai dari kurikulum 2013, kurikulum darurat, dan terbaru adalah kurikulum prototipe.

Mendikbudristek Nadiem Makarim menuturkan, satuan pendidikan bebas memilih hendak menggunakan kurikulum yang mana. Tidak ada paksaan dalam penerapannya.

Transformasi kurikulum ini kita jadikan sebagai suatu hal yang volunteer (relawan), tidak ada paksaan, ungkap Nadiem dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI, Rabu (19/1).

Untuk kurikulum prototipe, seiring berjalannya waktu, yakni hingga 2024, pihaknya akan terus melakukan evaluasi terhadap penerapannya pada kemampuan peserta didik. Nadiem mengatakan apabila sekolah siap untuk menggunakan calon kurikulum nasional ini, maka dapat menerapkan tahun ini.

Kita akan selalu mengkaji masukan-masukan selama kurukulum prototipe ini sedang diluncurkan di sekolah penggerak dan tahun depan akan ditawarkan kepada sekolah yang merasa sudah siap untuk melakukannya, sama sekali tidak ada paksaan, semua tergantung kesiapan masing-masing sekolah, tambah Nadiem.

Selain itu, dirinya menyampaikan, masyarakat juga harus mengetahui bahwa langkah pertama daripada kurikulum prototipe ini sebenarnya telah dilakukan oleh 36 persen dari sekolah di Indonesia, yakni kurikulum darurat. Sebab, dalam kurikulum prototipe ini ada beberapa komponen, ada penyederhanaan dan penambahan fleksibilitas.

Saya mau tekankan, data kita sudah membuktikan bahwa lebih banyak materi itu bukan hal yang baik, inilah dampak daripada kalau kurikulum menjadi pusat penitipan dari berbagai macam aspek, makin materi besar, hasilnya adalah kedangkalan kemampuan literasi dan numerasi anak-anak kita, tutup Nadiem.

Topik Menarik