DKI Pusat Penyebaran Omicron

DKI Pusat Penyebaran Omicron

Nasional | koran-jakarta.com | Selasa, 18 Januari 2022 - 07:53
share

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan pihaknya siap berperang melawan Covid-19 varian baru Omicron yang penyebarannya terus meningkat di Jakarta.
"Kami siap berperang melawan varian Omicron," kata Riza Patria di Perpustakaan Nasional Jakarta, Senin (17/1).
Riza menjelaskan, peningkatan kasus Omicron di Jakarta, salah satunya penyebabnya karena DKI Jakarta menjadi tempat transit penerbangan internasional.
DKI Jakarta, kata dia, juga menjadi salah satu pintu masuk bagi warga negara Indonesia dan pekerja migran Indonesia yang tiba kembali dari perjalanan luar negeri. "WNI datang dari luar negeri tentu punya potensi terpaparnya Omicron," imbuh Riza.
Riza berharap, adanya kerja sama dari semua pihak termasuk masyarakat, untuk membantu pemerintah menekan penyebaran Covid-19 varian Omicron. "Masyarakat harus tetap menerapkan protokol kesehatan untuk menekan penularan Covid-19," katanya.
Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta hingga Minggu (16/1), kasus Omicron di Jakarta mencapai 720 kasus terdiri dari 567 kasus dari pelaku perjalanan luar negeri, dan 153 kasus lainnya non-pelaku perjalanan luar negeri.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan, DKI Jakarta akan menjadi episentrum medan perang melawan puncak gelombang Omicron.
Menurut Budi, dari 90 persen transmisi lokal ada di DKI Jakarta. "Jadi kita memang harus siapkan secara khusus ibu kota sebagai medan perang pertama menghadapi Omicron," ujar Budi usai mengikuti rapat terbatas, Minggu (16/1).

Penuhi Syarat
Kendati penyebaran Covid-19 terus meningkat, Wagub Ahmad Riza Patria menegaskan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen di Jakarta masih memenuhi syarat. "Kami semua masih dapat mengatasi, menangani, dan mengendalikan dengan baik," kata Riza Patria.
Menurut Riza Patria, pelaksanaan PTM 100 persen tergantung pada capaian vaksinasi dan status level PPKM. "Jika level PPKM di Jakarta masih level satu atau dua, maka PTM 100 persen dapat dilaksanakan," katanya.
Riza mengatakan peningkatan Covid-19 di Jakarta dan Indonesia karena dampak libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Namun, kata dia, hingga saat ini pandemi Covid-19 masih dapat diatasi dan dikendalikan dengan baik.
"Kemudian, vaksin di atas 80 persen untuk tenaga pendidikan, lansia. Sementara Jakarta lebih dari itu, pendidiknya 90 persen ke atas, tenaga kependidikan di atas 89 persen, lansia di atas 71 persen, bahkan peserta didik sudah 98 persen. Artinya sekalipun Jakarta hingga hari ini ada 16 sekolah yang sempat terpapar Covid-19," tutur Riza.
Dikatakan Riza, pihaknya mengklaim saat ini pelaksanaan PTM masih memenuhi syarat dan kasusnya ada 19 kasus dari 16 sekolah. "Dari 16 sekolah sebagian besar sudah kembali sekolah atau normal," ujar Riza.
Kepala Bidang Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah mengatakan, pihaknya menghentikan sementara PTM terbatas di 12 sekolah. Sebelumnya, pihaknya menghentikan PTM 100 persen di 15 sekolah. "Hari ini, sebanyak 3 sekolah kembali menggelar PTM 100 persen. Nah dari 15 itu, ada 3 sekolah yang sudah mulai PTM kembali, yaitu SMA 71, SMK Asisi, sama SMK MALAKA. Mulai hari ini sudah melaksanakan PTM terbatas kembali. Kenapa? karena hasil tes kontak eratnya semuanya negatif," ujar Taga.
Menurut Taga, sebanyak 12 sekolah tersebut saat ini menjalankan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Sedangkan 19 orang yang terpapar Covid-19 di lingkungan sekolah. Sebanyak 16 orang adalah siswa dan 3 orang guru. "Sekarang ini 19 orang tersebut hingga saat ini masih menjalani isolasi mandiri (isoman)," tutup Taga.
Adapun 12 sekolah di Jakarta yang PTM 100% dihentikan sementara, seperti SDN Ceger 02 Pagi, SDN Susukan 08 Pagi, SDN 01 Pagi, SMP Islam Andalus, SMP Labschool Kebayoran, SMPN 62 Jakarta.
SMPN 252 Jakarta, SMP Azhari Islamic School Rasuna, SMA Labschool Kebayoran, SMAN 20 Jakarta, SMAN 6 Jakarta, SMA Pelita 3. Sedangkan berikut 3 sekolah yang sudah menggelar PTM 100 persen kembali. SMK Asisi, SMKS Malaka Jakarta, SMAN 71 Jakarta.

Topik Menarik