China Bereksperimen dengan Bulan Buatan, Bagaimana Cara Kerjanya?

China Bereksperimen dengan Bulan Buatan, Bagaimana Cara Kerjanya?

Nasional | republika | Senin, 17 Januari 2022 - 02:33
share
Ilustrasi konsep pemukiman di bulan. Foto: Esa
Ilustrasi konsep pemukiman di bulan. Foto: Esa

ANTARIKSA -- Para ilmuwan di China telah membangun bulan buatan untuk mensimulasikan gravitasi di permukaan bulan. Untuk diketahui, gravitasi bulan adalah seperenam dari gravitasi bumi kita tercinta.

Bulan buatan China meniru lanskap bulan, lengkap dengan batu dan debu dengan massa yang sama seperti yang ditemukan di bulan. Penelitian ini untuk membantu ambisi China dalam misi eksplorasi ruang angkasa di masa depan.

Hingga saat ini, para ilmuwan mensimulasikan gravitasi rendah melalui terbang dengan pesawat, lalu jatuh bebas dan kemudian naik lagi. Simulasi semacam ini hanya akan mendapatkan grafitasi rendah selama beberapa menit. Tapi bulan buatan yang berbasis di Xuzhou, Provinsi Jiangsu, China ini, dirancang untuk \'membuat gravitasi menghilang\' selama yang mereka inginkan.

Dilansir Space.com , Ahad, 16 Januari 2022, fasilitas bulan buatan itu akan diluncurkan secara resmi tahun ini. Perangkat ini akan menggunakan medan magnet yang kuat di dalam ruang vakum berdiameter dua kaki (60 sentimeter) untuk membuat gravitasi menghilang.

Para ilmuwan China bukan seutuhnya penemu awal. Mereka terinspirasi oleh percobaan magnet seorang fisikawan di University of Manchester, Andre Geim. Menurut Live Science, dalam eksperimennya, pemenang hadiah Ig Nobel 2000 itu menggunakan magnet untuk membuat seekor katak melayang.

Li Ruilin, seorang insinyur geoteknik di Universitas Pertambangan dan Teknologi China, mengatakan kepada South China Morning Post, bulan buatan itu akan diisi dengan batu dan debu untuk meniru permukaan bulan sesungguhnya. "Ini adalah yang pertama dari jenisnya di dunia," kata dia.

Bagaimana cara kerjanya?

Trik levitasi yang digunakan oleh Geim dan diadopsi ke ruang bulan buatan ini, berasal dari efek yang disebut levitasi diamagnetik. Atom, terdiri dari inti atom dan elektron kecil yang mengorbitnya dalam putaran kecil arus. Arus yang bergerak ini pada gilirannya akan menginduksi medan magnet kecil.

Biasanya, medan magnet yang diorientasikan secara acak dari semua atom dalam suatu objek, apakah itu milik setetes air atau katak, akan saling meniadakan. Artinya, tidak akan ada magnetisme di seluruh material yang muncul dalam sebuah objek tersebut.

Untuk membut objek ini melayang, maka dipancing dengan medan magnet eksternal. Memberikan medan magnet asing ke atom-atom itu akan mengubah semuanya. Elektron akan memodifikasi gerakannya sehingga menghasilkan medan magnetnya sendiri untuk melawan medan yang dipaparkan. Jika magnet dari luar itu cukup kuat, gaya tolak-menolak antara magnet dan medan atom akan tumbuh cukup kuat untuk mengatasi gravitasi sehingga mengangkat objek.

Lalu, apa kata Geim si penelitik katak?

Dilansir South China Morning Post, Geim mengaku senang melihat eksperimennya digunakan dalam membuat teknologi untuk membantu eksplorasi ruang angkasa. Namun, ia membuat catatan, bahwa levitasi magnetik tidak sama dengan antigravitasi.

Para ilmuwan akan menggunakan bulan buatan itu untuk menguji kemampuan perangkat teknologi, sebelum dikirim ke bulan. Ini akan memungkinkan mereka mengatasi masalah teknis yang berat. Ini juga akan menguji apakah struktur tertentu akan bertahan di permukaan bulan dan kelayakannya untuk tempat tinggal manusia.

Para astronot China. Foto: CGTN
Para astronot China. Foto: CGTN

China saat ini masih dalam program eksplorasi bulan China Chang\'e, diambil dari nama dewi bulan mereka. Ini termasuk Chang\'e 4, yang mendaratkan robot luar angkasa di sisi jauh bulan pada 2019, dan Chang\'e 5, yang mengambil sampel batuan dari permukaan bulan pada 2020. China juga akan melakukan penelitian stasiun di kutub selatan bulan pada tahun 2029.

China juga berencana mengirim astronot ke permukaan bulan pada tahun 2030 dan mendirikan pangkalan bekerja sama dengan Rusia.

Topik Menarik