DLH Ingatkan Tidak Memangkas Pohon Sembarangan

DLH Ingatkan Tidak Memangkas Pohon Sembarangan

Nasional | radarjogja | Kamis, 13 Januari 2022 - 08:33
share

RADAR JOGJA Pada musim hujan seperti ini, memangkas pohon menjadi hal penting untuk mengantisipasi adanya pohon tumbang. Kendati begitu, tidak semua pohon bisa dipangkas atau ditebang begitu saja.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman Epiphana Kristiyani mengatakan, pemangkasan maupun penebangan pohon tidak boleh dilakukan sembarangan. Tetapi perlu diperhatikan potensi bahaya maupun dampak lingkungan. Jika pohon tersebut posisinya miring ke arah jalan, rantingnya rapuh, atau mengenai jaringan listrik, maka sudah sepatutnya dirapikan.
Dirapikan bukan berarti ditebang. Tetapi bila sudah sangat membahayakan, maka bisa dilakukan penebangan, ungkap Epi di kantornya, Senin (10/1).
Dikatakan, pada musim penghujan ini, pemangkasan pohon memang menjadi rutinitas DLH. Namun, tetap memperhatikan dua hal tersebut.

Menebang pohon, lanjutnya, juga harus melihat kondisi lingkungan. DLH harus mengkaji terlebih dahulu. Apakah di lingkungan tersebut masih ada ruang terbuka hijau (RTH) yang masih menjamin ketersediaan oksigen atau tidak. Kalau di rasa masih memenuhi (oksigen, Red), kami pangkas, katanya.
Namun sebaliknya, bila keberadaan pohon itu satu-satunya RTH maka tidak disarankan untuk ditebang. Demikian juga laporan penebangan pohon oleh warga, oleh DLH tidak langsung diperbolehkan. Harus melalui kajian dua hal tadi.

Epi menerangkan pentingnya pepohonan bagi masyarakat Sleman. Semakin masifnya pembangunan di bumi sembada ini berdampak pada ciutnya RTH. Demikian juga kendaraan meningkat, menimbulkan polusi yang dapat membahayakan kesehatan. Misalnya emisi gas karbon. DLH juga mengukur standar baku mutu udara. Seperti kadar karbondioksida, hidrokarbon dan opasitas atau keadaan tidak tembus cahaya. Hal ini sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah nomor 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sleman Dwi Anta Sudibya mengaku sulit bagi Pemkab Sleman untuk memperbanyak RTH. Lantaran ketersediaan tanah semakin menyempit. Dia mendorong RTH tumbuh di masyarakat. Baik pribadi maupun swasta. Bappeda berupaya untuk menambah RTH tetapi tidak dapat dilakukan dengan cepat lantaran keterbatasan tanah tadi.

Kami dorong setiap perusahaan yang bangun di swasta RTH-nya harus terpenuhi. Kami dorong ke arah sana, ujarnya. Selain itu, pemerintah kabupaten bekerjasama dengan pemerintahan kalurahan mendorong RTH dengan memanfaatkan tanah kas desa. (mel/bah).

RIMBUN : Pepohonan yang ada di pinggir jalan. Pada musim penghujan ini, pemangkasan dahan untuk mengantisipasi pohon tumbang. Namun, DLH Sleman mengingatkan agar masyarakat tidak sembarangan memangkas pohon.

Topik Menarik