Hebat Sekali, Kampus Muhammadiyah Ini Digandeng PT INKA dalam Pembuatan Kereta Hybrid

Hebat Sekali, Kampus Muhammadiyah Ini Digandeng PT INKA dalam Pembuatan Kereta Hybrid

Nasional | koran-jakarta.com | Minggu, 9 Januari 2022 - 20:17
share

YOGYAKARTA - Tim dosen Porgram studi Teknik Elektro (TE) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berhasil mendapatkan Pendanaan Riset Inovatif Produktif (RISPRO) Invitasi dari Kementrian Keuangan Republik Indonesia.

RISPRO Invitasi adalah program pendanaan riset yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan daya saing bangsa melalui komersialisasi produk/teknologi atau implementasi kebijakan/tata kelola atau publikasi dengan melalui mekanisme undangan. Adapun tim dosen tersebut

yaitu Dr. Ir. Ramadoni Syahputra, S.T., M.T, Kunnu Purwanto, ST., M.Eng. dan Muhamad Yusvin Mustar, ST., M.Eng.

Ramadoni menjelaskan PT INKA Persero berencana ingin mengembangkan kereta hybrid yaitu kereta yang beroperasi menggunakan tenaga gabungan diesel dan listrik.

Ia memandang ini adalah inovasi yang bagus, karena saat ini kereta listrik hanya digunakan untuk perjalanan jarak pendek sedangkan untuk perjalanan jarak jauh menggunakan kereta bertenaga diesel.

Lebih lanjut ia juga menilai solar sebagai bahan bakar kereta bertenaga diesel bis habis jika dipakai terus menerus dan hasil pembakaran solar juga bisa mencemari udara sehingga inilah mengapa penelitian ini menjadi penting adanya. Dalam proses pembuatan kereta, PT INKA sendiri membutuhkan waktu satu tahun dalam memproduksi satu kereta bertenaga diesel, dengan permintaan produksi kereta yang tinggi tentu hal ini tidak efektif. Sehingga ini juga menjadi alasan PT INKA menggandeng perguruan tinggi dalam melakukan riset ini, karena projek ini merupakan Konsorium Riset atau penelitian yang melibatkan banyak perguruan tinggi.

Setelah berdiskusi mengenai apa yang dibutuhkan oleh PT INKA,UMY diminta untuk menciptakan sebuah alat charger baterai untuk kereta. "Jadi saat presentasi proposal riset, kami benar benar dikuliti habis, pengujinya juga orang orang yang sangat berkompeten di bidang ini, setelah berdisukusi panjang akhirnya diambil keputusan bahwa kami diminta untuk membuat charger baterai, yang mana hal ini digunakan untuk pengeparsian system control dan alat kelistrikkan yang ada di kereta," jelasnya dikutip dari rilis PP Muhammadiyah, Minggu (9/1). (YK/N-3)

Topik Menarik