Habiskan Anggaran Rp 951 Juta, Jembatan Lowokdoro Akhirnya Bisa Dilewati Lagi

Habiskan Anggaran Rp 951 Juta, Jembatan Lowokdoro Akhirnya Bisa Dilewati Lagi

Nasional | jatimtimes.com | Kamis, 6 Januari 2022 - 19:15
share

JATIMTIMES - Jembatan Lowokdoro yang berlokasi di wilayah Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang akhirnya sudah bisa dilewati kembali oleh para pengendara maupun pejalan kaki sejak 1 Januari 2022 setelah mengalami perbaikan sekitar tiga bulan lamanya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang mengalokasikan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran (TA) 2021 sekitar Rp 951 juta.

Kepala DPUPRPKP Kota Malang Diah Ayu Kusumadewi mengatakan, perbaikan yang dilakukan oleh DPUPRPKP Kota Malang terhadap Jembatan Lowokdoro meliputi penggantian struktur jembatan yang keropos diganti dengan rangka baja.

Kemudian dilakukan penambahan plat bordes di Jembatan Lowokdoro yang memiliki panjang 124 meter dan lebar 3,6 meter, membentang di atas Sungai Brantas. Dengan lebar 3,6 meter tersebut, mempermudah pengendara sepeda motor dan pejalan kaki untuk melintas di atas Jembatan Lowokdoro.

Diah menjelaskan, perbaikan tersebut dilakukan karena struktur pada Jembatan Lowokdoro semakin mengalami penurunan akibat usia konstruksi bangunan jembatan. Perbaikan Jembatan Lowokdoro merupakan salah satu Program Infrastruktur dari Pemkot Malang di tahun anggaran 2021.

"Alhamdulillah, atas atensi dan arahan Bapak Wali Kota Malang, harapan masyarakat akan perbaikan Jembatan Lowokdoro bisa dituntaskan," ungkap Diah dalam keterangan yang diterima JatimTIMES.com, Kamis (6/1/2022).

Pihaknya menuturkan, dengan selesainya perbaikan pada Jembatan Lowokdoro akan semakin membuat pengendara sepeda motor maupun pejalan kaki merasa aman dan nyaman saat melintasi Jembatan Lowokdoro yang biasa disebut sebagai "Jembatan Shiratal Mustaqim". Di mana ketinggian Jembatan Lowokdoro akan menambah sensasi berbeda bagi pengendara sepeda motor maupun pejalan kaki melintasi jembatan tersebut.

"Untuk keamanan, penggunaan tetap dibatasi hanya pejalan kaki dan kendaraan roda dua, baik dari Jalan Kyai Parseh maupun Jalan Lowokdoro," terang Diah.

Sementara itu, secara historis Jembatan Lowokdoro telah dibangun sejak era kolonial. Dahulu, Jembatan Lowokdoro berfungsi sebagai jalur lori pengangkut tebu menuju Pabrik Gula Kebonagung. Selain itu, jalur lori tersebut juga terhubung dengan Pabrik Gula Krebet.

Lebih lanjut, Jembatan Lowokdoro yang membentang dari timur ke barat sepanjang 124 meter tersebut memiliki peran strategis sebagai jalur alternatif pengurai kemacetan di kawasan Jalan Raya Gadang. Sekaligus, berfungsi sebagai penghubung wilayah Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang dengan wilayah Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sukun, Kota Malang.

Topik Menarik