Dua Begal Cilik Beraksi di 23 Lokasi Surabaya, Paling Sering di MERR
JawaPos.com MR dan AS, tersangka kasus begal yang dibekuk Polrestabes Surabaya, bukan bocah sembarangan. Meski berusia 15 tahun, keduanya sudah beraksi di 23 lokasi.
Kanitjatanras Polrestabes Surabaya AKP Agung Kurnia Putra menyatakan, temuan itu didapat setelah penyidik memeriksa laporan kasus pidana di polsek-polsek. Dari analisis yang dilakukan, banyak modus kejahatan begal yang identik dengan kelompok tersangka MR dan AS.
Menurut dia, data tersebut lantas dikroscek saat pemeriksaan tersangka. Keduanya diperiksa secara terpisah. Mereka mengakui sudah sering beraksi. Bahkan sampai lupa lokasi membegalnya, katanya kemarin (5/1).
Agung mengungkapkan, puluhan aksi begal itu dilakukan komplotan tersangka sejak setahun lalu. Mayoritas lokasinya adalah MERR. Mereka sengaja mencari sasaran di jalan tersebut karena kondisinya mendukung. Di antaranya, jalan yang lebar dan panjang.
Kelompok tersangka, jelasnya, hampir selalu beraksi pada malam hari. Mereka mencari sasaran dengan berkeliling. Nyari korbannya secara acak. Asalkan bawa motor dijadikan incaran, paparnya.
Agung menjelaskan, komplotan pelaku selalu mengawali aksi mereka dengan berpesta minuman keras (miras). Dengan begitu, mereka merasa lebih berani. Lokasi pesta mirasnya di Tambaksari, ujarnya.
Jajarannya kini memburu empat anggota komplotan tersangka yang masih buron. Begitu pun penadah hasil merampas. Agung berharap, dalam waktu dekat, upaya itu membuahkan hasil.
Sebagaimana yang diberitakan, dua begal cilik ditangkap polisi. Yaitu, MR dan AS. Usia mereka baru 15 tahun. Nama mereka muncul setelah polisi membekuk TS dan SE, kawanannya yang berusia dewasa.
Kelompok mereka teridentifikasi saat polisi menyelidiki kasus perampasan motor dan ponsel di Jalan Sukomanunggal dengan korban RM dan FA. Sejoli itu menjadi sasaran begal saat membuat konten TikTok.