Daripada Gaduh Soal Cagub DKI PSI: Awasi Kinerja Anies!
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengingatkan seluruh pihak untuk tidak berspekulasi soal Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta 2024. Di sisa masa kepemimpinan Anies Baswedan, seluruh elemenlebih baik fokus mengawasi kinerja mantan Rektor Universitas Paramadina itu.
Hal itu disampaikan Juru Bicara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI, Rian Ernest kepada Rakyat Merdeka . Pernyataannya ini menanggapi Wakil Ketua DPRD DKI, Muhammad Taufik, tentang tokoh-tokoh yang layak maju sebagai DKI-1 (calon Gubernur DKI).
Kata Ernest, semua pihak sebaiknya tidak usah terlalu dini berspekulasi tentang nama-nama Cagub DKI. Pasalnya, gelaran Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI baru akan dimulai dua tahun lagi.
Mantan Calon Wali Kota Batam ini juga mengingatkan, meskipun masa kepemimpinan Anies akan finish tahun ini, tapi Undang-Undang (UU) Pilkada sudah mengatur bahwa kekosongan posisi gubernur akan diisi jabatan pimpinan tinggi madya atau setara pejabat eselon I, sampai nanti dilantik gubernur baru hasil Pilkada 2024. Sehingga, berspekulasi soal nama cagub dia anggap terlalu prematur.
Tahun 2024 itu masih jauh, konstelasi politik masih akan terus berubah. Tak usah ngomong calon dulu, ujar Ernest, dalam keterangannya kepada Rakyat Merdeka , kemarin.
Ernest berharap, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian bisa mengangkat sosok yang transparan, menjalankan politik anggaran tepat guna dan efisien, dan menjunjung tinggi nilai toleransi. Sebab masa jabatan Penjabat (Pj) Gubernur DKI terbilang cukup lama, dua tahun. Ini nilai-nilai PSI yang kami titipkan kepada Mendagri, tegasnya.
PSI juga mengaku punya stok kader potensial yang cocok diusung di Pilgub DKI 2024. Hanya saja, PSI memutuskan untuk lebih fokus pada pengawasan kinerja Gubernur DKI yang akan habis masa jabatannya.
Seluruh pihak dan elemen masyarakat, lanjut Ernest, diminta ikut mengawasi kinerja dan rekam jejak kebijakan Anies Baswedan selama memimpin DKI. Menjelang 2024, paparnya, PSI tidak akan repot mencari kader luar. Pasalnya, kader PSI banyak yang mumpuni untuk posisi gubernur.
Kita lihat saja nanti, 2024 masih jauh. Lebih baik kita fokus pada pengawasan gubernur sekarang ini. Fokus pada permasalahan di depan mata kita, pungkasnya.
Secara terpisah, Direktur Eksekutif Indo Barometer Mohammad Qodari menilai, peta bakal calon potensial untuk maju Pilkada DKI 2024 masih sangat cair. Nama-nama yang kuat masih nama calon lama. Seperti Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama alias ahok, hingga Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Ini menarik ya, karena nama-nama sudah mulai muncul. Tetapi saya kira masih sangat amat dinamis, jelasnya.
Menurut Qodari, salah satu penyebab Pilkada DKI 2024 masih sangat cair adalah perolehan kursi partai saat Pileg 2024. Kalau di Pilkada DKI, jelasnya, partai pun masih belum pasti. Bisa saja misalnya PSI naik lagi, sehingga potensial mengajukan calon. Bisa juga PKS suaranya naik. Itu kan mempengaruhi calon. Jadi, masih sangat cair, pungkasnya. [SSL]