Ini Alasan Warisan Laki-Laki Lebih Besar Ketimbang Perempuan

Ini Alasan Warisan Laki-Laki Lebih Besar Ketimbang Perempuan

Muslim | okezone | Senin, 19 Mei 2025 - 17:27
share

JAKARTA - Alasan warisan laki-laki lebih besar dibandingkan perempuan layak disimak. Warisan menjadi harta peninggalan seseorang yang telah meninggal dunia yang dibagikan kepada ahli warisnya menurut aturan yang berlaku. 

Baik secara hukum agama, adat, maupun negara. Warisan laki-laki lebih besar dari perempuan yang utama disebabkan karena laki-laki punya beban ekonomi dalam rumah tangga. Perempuan tetap memiliki hak finansial pribadi dan tidak dibebani nafkah.

Dilansir dari berbagai sumber pada Senin (19/5/2025), Okezone telah merangkum alasan warisan laki-laki lebih besar, sebagai berikut.

Alasan Warisan Laki-Laki Lebih Besar

1. Hukum Warisan dalam Al-Qur’an

Allah SWT berfirman:

"Allah menetapkan bagimu tentang (pembagian warisan untuk) anak-anakmu: bagian seorang anak laki-laki sama dengan bagian dua orang anak perempuan..."
(QS. An-Nisa: 11)

Ini adalah aturan utama warisan dalam Islam, disebut "2 banding 1" untuk anak laki-laki dan perempuan.


2. Tanggung Jawab Finansial Laki-Laki Lebih Besar

Dalam Islam:
Laki-laki wajib menafkahi istri, anak, bahkan orang tua jika diperlukan. Perempuan tidak diwajibkan menanggung nafkah siapa pun, bahkan jika dia kaya. Jadi, bagian warisan yang lebih besar untuk laki-laki bukan keistimewaan, tapi kewajiban lebih besar yang harus ditanggungnya.

 


3. Tidak Selalu Laki-Laki Dapat Lebih Banyak

Dalam banyak kasus warisan, perempuan bisa mendapat bagian lebih besar, atau laki-laki tidak mendapat sama sekali, tergantung posisi dan ahli waris lain.

Seorang ibu bisa mendapat 1/3 warisan, sedangkan saudara laki-laki (paman) bisa tidak mendapat bagian jika ada anak si mayit. Istri mendapat 1/4 atau 1/8 tergantung ada tidaknya anak.


4. Hikmah dan Keadilan Ilahi

Islam membagi warisan berdasarkan keadilan dan tanggung jawab, bukan kesetaraan mutlak. Tujuannya adalah menciptakan keseimbangan sosial dan keluarga, bukan sekadar memberi hak secara merata.