Mengenal Al Farabi, Ilmuwan dan Filsuf Muslim yang Disegani Publik Dunia

Mengenal Al Farabi, Ilmuwan dan Filsuf Muslim yang Disegani Publik Dunia

Muslim | BuddyKu | Jum'at, 2 Juni 2023 - 11:14
share

AL FARABI memiliki nama lengkap Abu Nasir Muhammad bin Al Farakh al Farabi. Dai lebih publik dunia sebagai Al Farabi. Ia adalah Muslim ilmuwan dan filsuf yang berasal dari Farab, Kazakhstan.

Al Farabi juga dikenal dengan nama Abu Nasir al Farabi. Dalam beberapa sumber, dia dikenal sebagai Abu Nasr Muhammad Ibn Muhammad Ibn Tarkhan Ibn Uzalah al Farabi, juga dikenal di dunia Barat sebagai Alpharabius, Al Farabi, Farabi, dan Abunasir.

Info grafis ilmuwan Muslim paling berpengaruh di dunia. (Foto: Okezone)

Ada yang mengatakan Al Farabi sebagai pengikut Syi\'ah Imamiyah, tetapi pendapat ini tidak kuat dan hanya didasarkan pada teks dalam salah satu karyanya yang mengatakan seorang filsuf-raja sama dengan seorang imam. Hal ini pun didukung oleh fakta bahwa Al Farabi terpaksa melarikan diri ke Aleppo tahun 330 Hijriah/945 Masehi saat Dinasti Buyid yang cenderung Syiah menaklukkan Baghdad yang Suni.

Sosok Al Farabi dikenal sebagai imuwan di bidang filosofi yang memisahkannya dari paham teologi. Al Farabi lahir pada tahun 870 Masehi. Ia wafat pada tahun 950 Masehi.

Al Farabi menyelesaikan pendidikannya di Farab dan Bukhara, namun kemudian pindah ke Baghdad untuk menimba ilmu yang lebih tinggi. Hal itu terjadi saat ia memperoleh gelar master di bidang bahasa dan menguasai beberapa cabang pengetahuan lainnya serta teknologi.

Dilansir laman Famous Scientist , Al Farabi memiliki kontribusi dan jasa di bidang sains, filsafat, logika, sosiologi, pengobatan, matematika, dan musik. Namun yang menjadi bidang fokusnya adalah filsafat, logika, dan sosiologi yang juga dikenal sebagai ensiklopedis.

Ilmuswan Muslim Al Farabi. (Foto: Shutterstock)

Dikarenakan kecenderungannya terhadap pemikir Yunani Plato dan Aristoteles, Al Farabi dijuluki sebagai guru kedua filsafat oleh orang-orang di sekitarnya. Ia percaya bahwa terdapat kekuatan mahatinggi yang telah menciptakan dunia melalui latihan kecerdasan yang seimbang.

Berkat pemikiranya tentang logika, Al Farabi memiliki perhatian khusus terhadap hal yang rasional dan menganggap logika sebagai bagian dari diri manusia yang abadi.

Salah satu karya Al Farabi yang mengandung klasifikasi ilmu antara lain kitab \'Ihsa al Ulum\' yang terserap dari epistemologi aliran Neoplatonisme dan Aristoteles.

Setelah bepergian ke berbagai daerah untuk mendapatkan pengalaman dan memberikan kontribusi dalam ilmu pengetahuan, ia kemudian meninggal pada usia 80 tahun di Damaskus.

Allahu a\'lam bisshawab .