Karomah Habib Husein Luar Batang: Setiap Malam Jadi Imam Sholat meski Raganya di Dalam Penjara

Karomah Habib Husein Luar Batang: Setiap Malam Jadi Imam Sholat meski Raganya di Dalam Penjara

Muslim | okezone | Selasa, 18 Januari 2022 - 10:29
share

HABIB Husein bin Abu Bakar Alaydrus merupakan pendiri Masjid Kramat Luar Batang Jakarta. Beliau berasal dari Hadramaut, Yaman Selatan. Habib Husein datang ke tanah Batavia pada abad ke-18. Beliau yang saat itu dilahirkan dalam kondisi yatim, hijrah menuju Batavia melalui Pelabuhan Sunda Kelapa.

Dikutip dari kanal YouTube Darul Musthofa Bekasi, Selasa (18/1/2022), semasa kecil, ibunda Habib Husein yang merupakan pekerja dari toko kain tradisional meminta agar putranya itu memintal benang yang cukup banyak dalam waktu semalaman. Namun didapatinya Habib Husein kecil sedang terlelap tidur tetapi pekerjaannya telah usai.

Ibunya pun menceritakan kepada tuan guru, lalu guru tersebut bertakbir sambil berkata, "Allah telah berkehendak kepada anakmu untuk diperolehnya derajat yang besar di sisinya. Hendaklah ibu berbesar hati dan jangan bertindak keras kepadanya, rahasiakanlah sesuatu yang terjadi pada diri anakmu itu."

Pada usia dewasa, Habib Husein ingin berhijrah sekaligus mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa ta\'ala. Meski dengan berat hati, ibunya tetap mengizinkan anaknya tersebut hijrah di jalan Allah Ta\'ala.

Masjid Luar Batang. (Foto: Istimewa)

Persinggahan pertama Habib Husein di kota-kota di India yakni Surati atau Gujarat. Saat itu kota-kota tersebut tengah mengalami gejala wabah kolera. Setelah bertemu dengan tokoh masyarakat dan peramal di daerah tersebut, Habib Husein dipercaya sebagai titisan dewa yang menyelamatkan negerinya itu.

Habib Husein menerima pengakuan tersebut dengan syarat mereka menyebutkan dua kalimat syahadat dan mengakui Islam sebagai agamanya. Lalu mereka disuruh membuatkan sumur serta kolam, atas izin Allah Subhanahu wa ta\'ala turunlah hujan lebat membasahi tanah yang tandus dan bagi yang terkena wabah maka akan sembuh dengan mandi di kolam tersebut.

Kota berangsur membaik, lalu warga setempat memberikan kedudukan tertinggi kepada Habib Husein, namun beliau menolak. Beliau hanya menitipkan doa kepada pimpinan dan tokoh masyarakat ketika waktu itu.

Lalu Habib Husein kembali melanjutkan hijrah dari tanah India menuju Asia Tenggara, dan sampailah di tanah Jawa atau lebih tepatnya di Batavia.