5 Sahabat Nabi Muhammad SAW yang Kaya Raya dan Dermawan, Patut Ditiru
TERUNGKAP ada 5 sahabat Nabi Muhammad SAW yang kaya raya dan dermawan. Mereka pun dikabarkan masuk surga berkat kebaikannya. Siapa sajakah mereka? Simak selengkapnya.
Dikutip dari situs resmi Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI), Jumat (7/1/2022), Dr Yusuf ibn Ahmad al Qasim melakukan riset perpustakaan sederhana untuk mencari tahu siapa saja para sahabat Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam yang memiliki kekayaan terbesar dan nilai asetnya.
Adapun nilai kekayaan yang diungkap di sini adalah nilai aset tarikah yang ditinggalkan saat mereka wafat.
1. Abdurrahman bin Auf (44 SH32H/580652M)
Nilai kekayaannya saat wafat Rp6.212.688.000.000. Kekayaan sahabat yang satu ini benar-benar sangat besar. Beliau adalah orang kedelapan yang masuk Islam. Usianya 10 tahun lebih muda dari Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam.
Abdurrahman bin Auf mengikuti semua peperangan dalam sejarah perjuangan Islam di era Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam. Beliau terkenal sebagai pebisnis ulung.
Saat tiba di Madinah (era hijrah), beliau datang dengan tangan kosong. Seperak pun tidak dimiliknya. Lalu Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam menjalinkan muakhah antara beliau dengan Sad ibn al Rabi, salah satu orang kaya Madinah saat itu.
Sad menawarkan setengah dari harta miliknya untuk beliau, termasuk menceraikan salah satu dari dua istrinya untuk bisa dinikahi beliau. Namun beliau menolak halus dan penuh hormat sambil berkata, "Semoga Allah memberikan keberkahan kepadamu dengan istri dan hartamu. Cukup tunjukkan aku di mana pasar."
Total aset kekayaan saat beliau wafat, seperti dikutip oleh Ibn Hajar, adalah 3.200.000 (dalam bentuk Dinar, menurut asumsi Ibn Hajar, al Fath, Juz 14, halaman 448). Nilai ini adalah hasil matematis dari informasi yang mengatakan bahwa saat wafatnya, masing-masing dari empat orang istrinya menerima sebesar 100.000 Dinar. Dengan akuntasi Fara`idh, maka total tarikah (harta yang ditinggalkannya) adalah 100.000 dinar x 4 (orang istri) x 8 (ashl al mas`alah) = 3.200.000 Dinar.
Doa Haji Mabrur yang Patut Diketahui
Jika dirupiahkan, nilai tersebut setara dengan Rp6.212.688.000.000. Sementara itu, Ibnu Katsir (al Bidayah wa an Nihayah, Juz 7, halaman 184) mengutip sumber lain menulis bahwa saat wafatnya, Abdurrahman meninggalkan aset terdiri dari:
- 1.000 unta
- 100 ekor kuda
- 3.000 kambing (di Baqi)
Seluruh istrinya yang berjumlah empat orang memperoleh (dari harga jual aset tersebut) sebesar 320.000 (Dinar). Nilai ini adalah 1/8 dari total harta diwaris sehingga masing-masing istri mendapatkan 80.000 (Dinar).
Dengan data ini maka total aset peninggalannya adalah 80.000 x 4 (orang istri) x 8 = 2.560.000 (Dinar). Jika dikonversi ke rupiah setara dengan Rp.4.970.150.400.000. Ditambah dengan seluruh jumlah tiga jenis hewan-hewan peternakan yang disebutkan.
Sumber mana pun yang ingin dirujuk dari dua informasi tersebut, Abdurrahman layak menempati posisi pertama sebagai sahabat Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam yang paling kaya.
Hal yang amat menarik untuk dijadikan cermin kepribadian Muslimin lain, saat hendak wafat beliau berwasiat memberikan 400 Dinar kepada para peserta Perang Badr yang masih hidup yang jumlahnya saat itu sebanyak 100 orang. Total nilai wasiat menjadi 400 Dinar x 100 = 40.000 Dinar atau setara Rp77.658.600.000. Ustman dan Ali Radhiyallahu anhu termasuk di antara yang menerimanya.
Wasiat tersebut belum termasuk wasiat yang diberikannya secara khusus kepada para istri Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam yang masih hidup dalam jumlah yang besar. Jumlahnya yang besar ini hingga mendorong Aisyah Radhiyallahu anha berdoa, "Semoga Allah menyiraminya dengan cairan dari nektar." Belum lagi dengan budak-budak yang dimerdekakannya secara cuma-cuma.