Pohon Tumbang di Wisata Kolam Ikan Dewa Kuningan, Kerugian Materil Dialami Pengelola
KUNINGAN,iNewsKuningan.id–Sebuah pohon beringin berukuran besar tumbang di Objek Wisata Balong Girang Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jabar. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, meskipun kerugian materil cukup signifikan.
Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana dalam keterangan persnya, Jumat (13/9), mengungkapkan bahwa pohon beringin dengan diameter sekitar 3 meter dan tinggi 25 meter itu tumbang pada dini hari. Kejadian ini diduga disebabkan oleh kondisi akar pohon yang kurang kokoh, ditambah dengan hujan intensitas sedang disertai angin kencang yang melanda wilayah tersebut.
"Pohon beringin tersebut menimpa pagar tembok, kolam ikan dewa, dan gazebo terapi ikan yang berada di kawasan wisata Balong Girang. Akibatnya, pagar tembok sepanjang 9 meter dengan tinggi 1,5 meter roboh, sementara dua gazebo terapi ikan mengalami kerusakan berat, dan satu gazebo lainnya rusak ringan," jelas Indra Bayu.
Selain merusak pagar tembok dan beberapa fasilitas wisata, pohon tumbang ini juga menyebabkan kerusakan pada kolam ikan dewa, salah satu daya tarik utama di Balong Girang. Diperkirakan kerugian materil meliputi robohnya pagar tembok dan kerusakan tiga unit gazebo, dengan total kerugian yang belum dapat dipastikan.
Indra Bayu menambahkan, BPBD Kuningan telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk PDAM, TNGC, aparat kelurahan dan kecamatan, serta TNI dan Polri untuk menangani dampak kejadian ini.
"Kami menurunkan tim assessment dan penanganan, serta dibantu oleh pengelola Objek Wisata Balong Girang untuk melakukan pemangkasan dan pembersihan material pohon yang tumbang,”katanya.
Penanganan darurat dilakukan dengan menggunakan alat-alat seperti chainsaw, karmantel, carabiner, dan pulley untuk membersihkan material pohon yang menimpa kolam ikan dan gazebo terapi ikan. Penanganan darurat telah dimulai sejak Kamis (12/9), dan proses pembersihan lanjutan pada hari ini, Jumat (13/9).
Pihaknya akan terus memantau kondisi di lapangan, untuk memastikan tidak ada potensi bahaya lain yang mengancam keselamatan pengunjung dan fasilitas di objek wisata tersebut.
"Dalam situasi seperti ini, kerja sama semua pihak sangat diperlukan. Kami berharap semoga kejadian serupa tidak terulang dan masyarakat dapat lebih waspada terhadap kondisi lingkungan sekitar, terutama saat cuaca ekstrem," pungkasnya.***