Pengobatan Imunoterapi jadi Harapan Pasien Kanker Paru Bisa Sembuh

Pengobatan Imunoterapi jadi Harapan Pasien Kanker Paru Bisa Sembuh

Kesehatan | jawapos | Selasa, 30 Agustus 2022 - 18:16
share

JawaPos.com Penyakit kanker umumnya dapat disembuhkan jika terdeteksi sejak dini. Semakin cepat kanker terdeteksi, peluang kesembuhan dan kualitas hidup pasien akan lebih baik. Pengobatan dapat dilakukan dengan terapi, salah satunya adalah imunoterapi untuk pasien kanker paru.

Menurut Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia Prof. Aru Sudoyo, imunoterapi telah tersedia di rumah sakit yang melayani pengobatan kanker. Namun, tidak semua jenis kanker paru dapat diterapi dengan imunoterapi.

Pasien perlu berkonsultasi dengan dokter untuk pengobatan terbaik sesuai kondisi masing-masing pasien, kata Prof. Aru Sudoyo dalam webinar kampanye #HarapanBaru, Selasa (30/8).

Dalam melawan kanker, kata dia, pasien harus terus menjaga harapan, semangat, kesehatan mental dan emosional. Selain itu didukung oleh keluarga dan lingkungan.

Tertib dalam menjalankan terapi dan pengobatan kanker sesuai arahan dokter agar kualitas dan harapan hidup dapat terus terjaga, jelasnya.

Mengenal Pengobatan Imunoterapi

Pasien kanker paru stadium lanjut dapat diterapi dengan imunoterapi. Hal itu menunjukkan tingkat kelangsungan hidup 5 tahun hampir dua kali lebih tinggi dibandingkan standar pengobatan kemoterapi dan menurunkan angka resiko terjadinya efek samping berat (derajat 3-5) hingga 22 persen.

President Director MSD di Indonesia George Stylianou mengatakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai kanker, khususnya di Indonesia salah satunya memastikan obat kanker inovatif oleh pasien yang membutuhkan. Imunoterapi dapat menjadi harapan baru.

Bersama untuk memberi semua pasien kanker pengobatan yang lebih banyak, lebih banyak cara untuk mengobati kanker mereka, lebih banyak kualitas dalam hidup mereka, lebih banyak waktu, ujar George.

Imunoterapi PD-L1 inhibitor bekerja seperti pos keamanan yang dapat mengarahkan pasukan sistem imun (sel-T) untuk tidak membunuh sel kanker karena sel kanker telah menyamar sebagai sel sehat. Namun, dengan membubarkan pos keamanan PD-1, sel kanker tidak akan bisa menyamar dan sistem imun akan menerima arahan untuk menghancurkan sel kanker.

Dengan cara kerja itu, imunoterapi PD-1 inhibitor mengurangi resiko kematian hingga 38 persen dibandingkan dengan kemoterapi saja. Imunoterapi PD-1 Inhibitor memberikan harapan hidup jauh lebih lama bagi penyintas kanker paru, terutama jika memiliki ekspresi PD-L1 lebih dari 50 persen. Imunoterapi tersedia di Indonesia

Data Kanker Paru

Globocan 2020 mengatakan angka kematian kurang dari satu tahun karena kanker paru di Indonesia terus meningkat sejak data Globocan 2018, sedangkan angka yang sama untuk tingkat Asia telah mengalami penurunan sebanyak 3 persen.

Menurut RISKESDAS 2018, angka kejadian kanker (prevalensi) di Indonesia meningkat mencapai 30 persen sejak tahun 2013 hingga 2018, sementara 58 persen prevalensi berada di kota-kota besar. Adapun 85 persen sampai 95 persen kanker paru adalah dari jenis kanker paru-paru bukan sel kecil atau disebut juga dengan kanker sel gandum.