Epidemiolog Yakin Hepatitis Misterius Akibat Long Covid

Epidemiolog Yakin Hepatitis Misterius Akibat Long Covid

Kesehatan | jawapos | Minggu, 15 Mei 2022 - 11:32
share

JawaPos.com Hingga kini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan para ahli belum menemukan penyebab dari penyakit hepatitis akut misterius. Adenovirus atau virus penyebab diare biasa, masih menjadi tersangka utama.

Akan tetapi tak semua anak yang terkena hepatitis misterius memiliki kadar adenovirus di dalam darahnya atau hanya 74 anak dari hampir 400 anak yang terpapar di dunia sesuai data CDC dan WHO. Maka dari itu,

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman justru memiliki hipotesis dan analisis berbeda. Ia justru menduga wabah atau fenomena ini bagian dari dampak pandemi Covid-19 itu sendiri.

Menurutnya, sudah terlihat jelas kejadian ini terjadi saat pandemi Covid-19 dan dialami anak-anak yang notabene belum diizinkan untuk mendapatkan vaksin. Maka dari itu, dampak jangka panjang atau Long Covid ini justru menyerang anak-anak yang rentan atau bahkan anak-anak yang memiliki riwayat Covid-19 sebelumnya.

Penyebab pastinya masih belum pasti karena masih dilakukan riset. Tapi kalau saya pribadi dari sejak awal hipotesis saya adalah ini bagian dari pandemi itu, ini bentuk dari Long Covid. Terlihat jelas ya, bahkan dampaknya tak mesti nunggu bertahun-tahun. Setelah 1-2 tahun pandemi kita melihat ini, katanya kepada JawaPos.com , Minggu (15/5).

Dicky mengutip penelitian di Israel yang menyebutkan 90 persen dari anak-anak yang terkena hepatitis misterius memiliki riwayat tertular Covid-19 dalam kurun waktu 1 tahun terakhir. Dan terbukti, kata dia, hepatitis misterius menimpa mayoritas anak di bawah 5 tahun, tertinggi 2-3 tahun.

Terbukti lagi, diperkuat bahwa kasus pada dewasa jarang ditemukan. Ini perkuat hipotesis bahwa proteksi vaksinasi menunjukkan akan mengurangi dampak Long Covid, katanya.

Adenovirus Diragukan

Dicky lebih yakin penyebab wabah ini mengarah pada Covid-19. Hal itu diperkuat juga bukti paparan adenovirus pada anak hepatitis misterius diragukan.

Pada riset-riset menyebutkan sebagian besar pada anak terkena yang terkena hepatitis misterius, Adenovirus yang ditemukan viral loadnya rendah. Ini semakin melemahkan argumentasi wabah ini disebabkan adenovirus, katanya.

Apalagi selama ini adenovirus dikenal jinak, tak menyebabkan hepatitis, jelasnya.

Satu lagi, buktinya, kata Dicky, adalah anak-anak yang terkena atau kasus hepatitis misterius dialami atau dilaporkan oleh negara yang memiliki kasus Covid-19 yang tinggi sebelumnya. Atau dihadapi oleh negara yang memiliki masalah manajemen Covid-19 di masa lalu.

Ada temuan dengan adanya infeksi Covid-19 membuat Sel T antibodi melemah. Saya yakin para ahli dalam 3 bulan sudah bisa simpulkan penyebabnya. Ini sudah merambah 5 benua. Kita amati negara-negara yang tinggi kasus hepatitis misteriusnya, adalah negara yang punya masalah dalam pengendalian pandemi di masa lalu, dan juga masalah anak secara umum. Ini jadi pertimbangan dasar lakukan upaya pencegahan. Sembari menunggu kepastian secara pasti, kita punya modal dengan hidup sehat serta protokol kesehatan terus disiplin. Saya cukup apresiasi juga respons pemerintah sudah baik ya, pusat, daerah, tutupnya.