Waspada, tetapi Jangan Panik! Kenali Gejala Hepatitis Akut Misterius yang Menginfeksi Anak

Waspada, tetapi Jangan Panik! Kenali Gejala Hepatitis Akut Misterius yang Menginfeksi Anak

Kesehatan | rakyatku | Kamis, 5 Mei 2022 - 14:49
share

RAKYATKU.COM, PAREPARE - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah meminta masyarakat untuk mewaspadai kasus hepatitis akut misterius yang menginfeksi anak-anak.

Kewaspadaan meningkat setelah tiga pasien anak yang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta dengan dugaan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya meninggal dunia dalam kurun waktu berbeda pada rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.

Ketiganya merupakan rujukan dari rumah sakit yang berada di Jakarta Timur dan Jakarta Barat.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Makkasau Parepare, Renny Anggraeny Sari, meminta warga untuk tidak panik, tetapi tetap waspada. Kewaspadaan dini, kata Renny, diperlukan meski hingga saat ini belum ada laporan anak atau pasien yang terjangkit penyakit tersebut di Kota Parepare.

"Kita perlu waspada tapi tidak perlu panik berlebihan," ucap Renny, Kamis (5/5/2022).

Renny mengungkapkan, pencegahan bisa dimulai dengan sering mencuci tangan serta makan makanan dalam keadaan matang plus bersih.

"Hindari makan di luar karena kondisi kotor dari meja, piring, sendok garpu, dan gelas. Jangan berenang dulu di tempat tempat umum, Jangan main di play ground dulu. Jangan duduk-duduk di tempat yang tidak jelas. Kalau ke mal jangan pegang-pegang hand railing dinding dan lain-lain," terangnya.

Sekadar diketahui, gejala yang ditemukan pada pasien anak dengan hepatitis akut meliputi demam, mual, muntah, diare berat, kuning, kejang, dan penurunan kesadaran. Anak-anak yang mempunyai gejala di atas dapat segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.

Sementara itu, gejala klinis pada kasus yang teridentifikasi hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, sindrom jaundice (penyakit kuning) akut, dan gejala gastrointestinal seperti nyeri abdomen, diare, dan muntah-muntah.

"Sebagian besar kasus yang dilaporkan tidak disertai dengan gejala demam. Salah satu bentuk pencegahan terhadap penularan adenovirus adalah rajin mencuci tangan dan menjaga kebersihan udara, tutup Renny. (*)