Penelitian: Dampak Kena Omicron 75 Persen Lebih Ringan daripada Delta

Penelitian: Dampak Kena Omicron 75 Persen Lebih Ringan daripada Delta

Kesehatan | jawapos | Rabu, 23 Februari 2022 - 19:36
share

JawaPos.com Otoriras Korea Selatan menyebut bahwa seseorang yang terinfeksi varian Omicron Covid-19 lebih ringan 75 persen kemungkinannya untuk mengalami gejala berat atau meninggal daripada mereka yang tertular varian Delta. Menurut data dunia nyata pada Senin (21/2) oleh otoritas kesehatan Korea Selatan mengonfirmasi hal itu.

Dilansir dari Channel News Asia, Rabu (23/2), sebuah studi oleh Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) terhadap sekitar 67.200 infeksi yang dikonfirmasi sejak Desember menunjukkan tingkat keparahan dan kematian varian Omicron rata-rata masing-masing 0,38 persen dan 0,18 persen, dibandingkan dengan 1,4 persen dan 0,7 persen untuk kasus delta.

KDCA mengklasifikasikan kasus parah sebagai orang yang dirawat di rumah sakit di unit perawatan intensif. Sekitar 56 persen dari 1.073 orang yang meninggal selama lima minggu terakhir memang belum divaksinasi atau hanya menerima satu dosis. Kematian didominasi orang berusia 60 tahun ke atas atau 94 persen kematian.

Lebih dari 86 persen dari 52 juta penduduk Korea Selatan telah divaksinasi dosis ganda dan hampir 60 persen telah menerima suntikan penguat. Korea Selatan berhasil mempertahankan kematian relatif rendah berkat langkah-langkah jarak sosial dan pengujian serta penelusuran yang agresif.

Varian Omicron telah menyebabkan lonjakan kasus harian mencapai rekor 100 ribu sehari minggu lalu. Pelacakan kontak dan isolasi wajib. Kini setelah dinyatakan terkendali, Korsel mengubah pula perubahan jam malam yang ketat. Restoran buka selama satu jam ekstra untuk kelompok hingga 8 pengunjung, naik dari 6.

KDCA menyatakan, Omicron menjadi varian dominan pada minggu ketiga Januari dan hingga 90 persen kasus baru adalah Omicron pada minggu pertama Februari. KDCA melaporkan 99.444 kasus baru untuk Senin, sehingga total infeksi menjadi 2.157.734, dengan 7.508 kematian. (*)